WASHINGTON, KOMPAS.TV - Sebuah laporan pakar mengungkapkan, perang nuklir antara Rusia dengan Amerika Serikat (AS) dan NATO, bisa tercetus di Ukraina.
Laporan dari Buletin Ilmuwan Atom mengungkapkan, AS dan NATO tak akan ragu untuk menggunakan bom nuklir di markas Rusia di Ukraina.
Hal itu diyakini bakal terjadi jika Presiden Rusia Vladimir Putin mengawali serangan tersebut.
Laporan tersebut mengeklaim, jika Putin menggunakan nuklir untuk mengubah lintasan invasinya yang goyah ke Ukraina, sekutu memiliki empat opsi untuk menyerang balik.
Baca Juga: Kisah Hidup Zelenskyy Dijadikan Komik, Hasil Penjualan Disumbangkan ke Palang Merah Internasional
Empat opsi itu salah satunya adalah menggunakan senjata nuklir atau senjata yang ada untuk melawan pasukan Rusia di dalam atau di luar Ukraina.
Selain itu, opsi lainnya yakni melakukan serangan militer konvensional terhadap pasukan Rusia, terus memasok Ukraina dengan senjata, atau menekan Ukraina untuk mengakhiri konflik.
Dari keempat opsi tersebut, tak diragukan lagi, keputusan NATO menggunakan senjata nulir akan menjadi yang paling mengerikan.
Laporan tersebut mengungkapkan, jika Putin menggunakan senjata nuklir di Ukraina, maka itu akan berupa sebuah bom taktis yang menargetkan unit-unit militer untuk mengubah situasi operasional di lapangan.
Jika hal itu terjadi, laporan tersebut menegaskan, NATO akan merespons dengan cara yang sama.
“Untuk ingin melakukannya dalam skenario ini, AS dan NATO perlu menyerang Rusia di Ukraina, atau sebaliknya secara signifikan mengubah sifat konflik dengan menyerang target di Rusia,” bunyi laporan itu dikutip dari Daily Star.
Baca Juga: Ngeri, Kebocoran Kimia di Pabrik Azovstal yang Diserang Rusia Bisa Buat Kehidupan Laut Azov Punah
“Kemungkinan akan ada target militer Rusia di Ukraina, di mana serangan nuklir hasil rendah akan menghasilkan korban terbatas,” tambahnya.
Namun, laporan itu menegaskan, serangan tersebut akan memberikan dampak siginifikan, yang membuat NATO kemungkinan harus melakukan beberapa serangan.
“Tetapi, potensi dampak yang bertahan lama dan pandangan dua kekuatan nuklir saling serang di wilayah negara non-nuklir, secara politik tidak layak,” bunyi laporan itu.
“Jadi mungkin sangat aman jika tak menyertakan respons Barat yang seperti itu di Ukraina, menggunakan senjata nuklir,” lanjutnya.
Sumber : Daily Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.