WASHINGTON, KOMPAS.TV - Bekas Presiden Amerika Serikat George W. Bush keliru menggambarkan invasi ke Irak sebagai "brutal" dan "tidak dapat dibenarkan" sebelum mengoreksi dirinya sendiri dengan mengatakan dia bermaksud merujuk pada serangan Rusia ke Ukraina, seperti laporan Straits Times, Kamis, (19/5/2022)
Pernyataan itu disampaikan Bush dalam pidatonya dalam sebuah acara di Dallas, Rabu (18/5/2022), saat mengkritik sistem politik Rusia.
"Hasilnya adalah tidak adanya checks and balances di Rusia, dan keputusan satu orang untuk meluncurkan invasi brutal ke Irak yang sepenuhnya tidak dapat dibenarkan dan brutal," kata Bush, sebelum mengoreksi dirinya sendiri dan menggelengkan kepalanya.
"Maksudku, Ukraina." Dia bercanda, berupaya menyalahkan keceplosan dan salah omongnya pada usianya. Sejurus kemudian, tamu yang hadir tertawa terbahak-bahak.
Baca Juga: Badai Pasir di Irak Makin Parah, Warga yang Masuk RS dan Penerbangan yang Dibatalkan Tambah Banyak
Speaking in Dallas this afternoon, former President George. W Bush made a significant verbal slip-up while discussing the war in Ukraine.
— Michael Williams (@michaeldamianw) May 19, 2022
He tried referencing what he described as the “wholly unjustified and brutal invasion” — but said Iraq, instead of Ukraine. pic.twitter.com/tw0VNJzKmE
Pada tahun 2003, ketika Bush menjadi presiden, Amerika Serikat memimpin invasi ke Irak atas tudingan senjata pemusnah massal yang hingga hari ini tidak pernah ditemukan dan dibuktikan.
Konflik berkepanjangan di Irak menewaskan ratusan ribu rakyat Irak dan membuat lebih banyak lagi mengungsi.
Pernyataan Bush dengan cepat menjadi viral di media sosial, mengumpulkan lebih dari tiga juta tampilan di Twitter saja setelah klip itu di-tweet oleh seorang reporter Dallas News.
Mantan Presiden AS itu juga membandingkan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky dengan pemimpin Inggris masa perang dunia II Winston Churchill, sambil mengutuk Presiden Rusia Vladimir Putin karena melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari.
Sumber : Kompas TV/Straits Times/Dallas News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.