LUMAJANG, KOMPAS.TV - Jumlah hewan ternak warga, yang terpapar wabah penyakit mulut dan kuku di Lumajang Jawa Timur, terus bertambah. Pemerintah setempat pun terus berupaya agar wabah PMK tidak semakin meluas.
Warga Desa Kalibendo Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang terpaksa mengubur sapi mereka, yang mati akibat tertular penyakit mulut dan kuku. Sebelumnya, sapi itu mengalami gejala mirip PMK sejak sepekan lebih. Mulut sariawan dan mengeluarkan air liur terus - menerus dan kukunya terkelupas.
Baca Juga: Penjualan Sapi di Pasar Hewan Menurun Drastis Akibat Wabah PMK
Banyaknya sapi yang terpapar PMK membuat sejumlah peternak yang sapinya masih sehat dijual dengan harga murah. Peternak takut sapi mereka juga tertular dan mati.
Petugas dari pusat kesehatan hewan setempat gencar melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap sapi warga. Petugas menyuntikkan vitamin, obat penurun panas hingga antibiotik. Selain itu, pemerintah juga rutin menyemprotkan cairan disinfektan di kandang maupun pasar hewan.
Data resmi dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, hingga Rabu (18/5/2022) siang, terdapat 670 ekor sapi yang terpapar PMK. 604 diantaranya masih sakit dan sembilan ekor mati. Sedangkan untuk domba dan kambing ada 18 ekor yang terpapar dan kerbau ada 28 ekor.
#PenyakitMulutKuku #HewanTernak #PemkabLumajang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.