LONDON, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin diklaim terlalu terlibat dalam perang Rusia di Ukraina hingga ikut campur dalam operasi lapangan. Sebagaimana diwartakan The Guardian, Senin (16/5/2022), menurut sumber-sumber militer Barat, Putin diyakini turut membuat keputusan operasional dan taktis “setara seorang kolonel atau brigjen.”
Dalam rantai komando militer, kolonel atau brigjen umumnya memegang kendali atas sebuah batalion atau resimen.
Sumber-sumber yang bicara kepada The Guardian menyebut Putin membantu menentukan pergerakan pasukan Rusia di Donbass. Gerak ofensif Rusia di Donbass yang diluncurkan sejak April lalu mandek belakangan ini.
Baca Juga: Situasi Perang Memburuk bagi Rusia, Kalah di Front Ukraina, Gagal di Panggung Internasional
Putin juga diyakini masih bekerja sama erat dengan Jenderal Valery Gerasimov, komandan angkatan bersenjata Rusia. Dugaan ini bertentangan dengan klaim Ukraina bahwa Jenderal Gerasimov telah dicabut komandonya.
“Kami kira Putin dan Gerasimov terlibat dalam kebijakan taktis pada level yang normalnya diambil oleh seorang kolonel atau brigjen,” kata seorang sumber militer Barat kepada The Guardian.
Sumber itu enggan menjabarkan detail lebih jauh mengenai dugaan keterlibatan Putin dalam operasi lapangan. Ia sekadar menyampaikan bahwa informasi ini berasal dari tinjauan intelejen.
Moskow sendiri sejauh ini urung mencapai kemenangan signifikan di Donbass. Bahkan, di sejumlah wilayah, pasukan Ukraina sukses meluncurkan serangan balik.
Pekan lalu, pasukan Rusia dicoreng kegagalan memalukan dalam sergapan ke penyeberangan Sungai Siverskyi Donets di dekat daerah Bilohorivka. Lebih dari 70 kendaraan tempur Rusia dilaporkan hancur dalam sergapan ini. Perlengkapan militer untuk satu batalion hancur.
Dugaan keterlibatan Putin dalam operasi lapangan Rusia ditanggapi oleh Ben Barry, mantan brigjen angkatan bersenjata Inggris Raya dan ahli perang darat di International Institute of Strategic Studies. Menurutnya, Putin seharusnya mengurus pekerjaan lebih penting daripada ikut campur dalam operasi lapangan.
“Seorang kepala pemerintahan harusnya punya pekerjaan lebih penting dibanding membuat keputusan militer. Mereka harusnya mengatur strategi politik dibanding terlibat dalam urusan sehari-hari,” kata Barry.
Baca Juga: Dubes Rusia: AS Ajukan 3 Syarat Nego Tertutup ke Putin, Salah Satunya Rusia Diminta Bertobat
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.