JAKARTA, KOMPAS.TV - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono menanggapi hasil survei yang menyebut kepuasan terhadap kinerja Jokowi turun akibat kenaikan harga bahan pokok.
"Kenaikan harga-harga kebutuhan pokok tidak lepas dari berbagai kondisi ketidakpastian global, baik yang dipicu pandemi konflik, Rusia-Ukraina, berbagai kebijakan negara maju, atau faktor cuaca," kata Edy melalui siaran pers KSP, Selasa (17/5/2022).
Baca Juga: Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi Turun, Demokrat: Kabinet Harus Kompak
"Selain itu, pengurangan jumlah uang beredar di negara maju juga bisa menekan pasar keuangan melalui pelemahan rupiah, dan berisiko pada meningkatnya tingkat bunga," ucap Edy.
Hal-hal tadi, menurut Edy, memicu kenaikan harga komoditas di pasar global, lalu berdampak pada meningkatnya harga bahan pangan baik di dalam maupun luar negeri.
Walau terdapat banyak risiko global, Edy menyebut tren perbaikan ekonomi Indonesia terus konsisten. Menyitat data Badan Pusat Statistik (BPS), ia menyatakan perekonomian Indonesia naik 5,01 persen pada triwulan I 2022.
"Perputaran ekonomi pada Idul Fitri juga ikut berperan dalam mendorong pertumbuhan di Triwulan I," ujarnya.
Survei Indikator Politik Indonesia terbaru menyebut bahwa terjadi penurunan hingga 6% pada tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Angka itu berpatok dari hasil survei bulan lalu, di mana tingkat kepuasan publik mencapai 64,1 persen dan bulan ini turun di angka 58,1 persen.
Masih berdasar hasil analisis survei yang sama, penurunan kepuasan dilatari pada isu kenaikan harga bahan pokok.
Survei ini berlangsung pada 5-10 Mei 2022 via telepon dengan total 1.228 responden. Adapun margin error dari survei tersebut adalah 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga: Survei Kepuasaan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Turun, diSebut Ibi Alasannya...
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.