LONDON, KOMPAS.TV - Presiden Vladimir Putin memperingatkan Barat hari Senin (16/5/2022) bahwa Rusia akan merespon jika NATO memperkuat infrastruktur militer Swedia dan Finlandia, yang sama-sama memutuskan untuk bergabung dengan aliansi militer AS pasca serangan Rusia ke Ukraina, seperti dilansir Straits Times, Selasa (17/5/2022).
Rusia, kata Putin, tidak punya masalah dengan Finlandia atau Swedia, sehingga tidak ada ancaman langsung dari perluasan NATO yang mencakup negara-negara tersebut.
"Tetapi perluasan infrastruktur militer ke wilayah ini tentu akan memancing tanggapan kita," kata Putin kepada para pemimpin Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), yang mencakup Belarus, Armenia, Kazakhstan, Kirgistan, dan Tajikistan.
"Apa (respons) itu - kita akan melihat ancaman apa yang diciptakan untuk kita," kata Putin di Istana Kremlin. "Masalah diciptakan tanpa alasan sama sekali. Kami akan bereaksi sesuai dengan itu."
Rusia memberikan beberapa petunjuk spesifik tentang apa yang akan dilakukannya dalam menanggapi perluasan Nordik di NATO, konsekuensi strategis terbesar dari serangan Rusia ke Ukraina hingga saat ini.
Salah satu sekutu terdekat Putin, mantan Presiden Dmitry Medvedev, mengatakan bulan lalu Rusia dapat menggelar senjata nuklir dan rudal hipersonik di eksklave Rusia Kaliningrad jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO.
Baca Juga: Abaikan Keberatan Vladimir Putin, Swedia Putuskan Ajukan Diri Jadi Anggota NATO
Putin, pemimpin tertinggi Rusia sejak hari terakhir tahun 1999, berulang kali mengutip perluasan aliansi NATO pasca-Soviet ke arah timur menuju perbatasan Rusia sebagai alasan konflik di Ukraina.
Berbicara kepada para pemimpin aliansi militer bekas negara-negara Soviet yang didominasi Rusia, CSTO, Putin mengatakan perluasan NATO digunakan oleh Amerika Serikat dengan cara "agresif" untuk memperburuk situasi keamanan global yang sudah sulit.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.