Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Ukraina Kumpulkan Jasad Tentara Rusia di Kereta Berpendingin, Bakal Dikirim ke Keluarganya

Kompas.tv - 15 Mei 2022, 08:14 WIB
ukraina-kumpulkan-jasad-tentara-rusia-di-kereta-berpendingin-bakal-dikirim-ke-keluarganya
Petugas Ukraina mengumpulkan jasad tentara Rusia ke kompartemen kereta berpendingin di sejumlah wilayah di dekat Ibu Kota Kiev. (Sumber: Sky News)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

KIEV, KOMPAS.TV - Ukraina telah mengumpulkan jasad tentara Rusia yang disimpan di kereta berpendingin.

Jasad-jasad itu rencananya akan dikembalikan kepada keluarga dari tentara Rusia yang tewas.

Menurut Kepala Petugas Penghubung Sipil-Militer Ukraina, Volodymyr Lymzin dikutip dari Sky News, Sabtu (14/5/2022), jasad tentara Rusia tersebut dibawa dari sejumlah kawasan Kiev.

Selain itu juga dari kota di sebelah utara Chernihiv dan juga sejumlah daerah lain ke area rel di luar Ibu Kota Ukraina.

Baca Juga: Lavrov: Barat Lancarkan Perang Hibrida Total, Rusia Justru Dapat Banyak Mitra Baru

Hingga saat ini tidak ada angka pasti berapa banyak tentara Rusia yang terbunuh dalam penyerangan ke Ukraina.

Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengklaim setidaknya 27.000 tentara Rusia telah tewas sejak perang dimulai.

Para petugas Ukraina yang mengumpulkan jasad tentara Rusia menggunakan baju pelindung dari kepala hingga kaki.

Mereka terlihat memasukkan kantong jasad ke kompartemen kereta.

Lymzin mengungkapkan, banyak kereta berpendingin ditempatkan di wilayah lain di seluruh Ukraina, untuk digunakan dengan tujuan yang sama.

Baca Juga: Putin Peringatkan Presiden Finlandia, Masuk NATO Akan Jadi Kesalahan Besar

Menteri Dalam Negeri Ukraina Anton Garashenko mengatakan, ada lebih dari 250 jasad tentara menumpuk di sebuah mobil.

Ia juga mengklaim Rusia masih belum mengambil jasad dari tentaranya.

Pengumpulan jasad dilakukan setelah Ukraina mengklaim pasukan Rusia mulai mundur dari Kharkiv, setelah beberapa pekan melakukan bombardir.

Kharkiv menjadi target utama Rusia setelah memutuskan untuk mengontrol sebelah timur Ukraina, usai kegagalan menduduki Kiev.




Sumber : Sky News




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x