WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) disebut tidak objektif terhadap Israel atas kematian jurnalis Al-Jazeera, Shireen Abu Akleh. Washington juga dituduh terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan Israel di wilayah Palestina yang didudukinya.
Para pembela HAM meminta AS mengaca dan meminta agar menilai ulang dukungan tanpa syarat yang diberikannya kepada Israel.
Departemen Luar Negeri AS telah mendesak penyelidikan sesegera mungkin dan menyeluruh atas pembunuhan Abu Akleh, yang merupakan warga AS berdarah Palestina.
Ia ditembak mati oleh pasukan Israel di Tepi Barat saat meliput kekerasan yang dilakukan polisi Israel pekan ini.
Baca Juga: Insiden Pemukulan oleh Polisi Israel Warnai Pemakaman Jurnalis Palestina Shireen Abu Akleh
Tetapi para aktivis pembela HAM yang berbasis di AS mengatakan, pernyataan itu seperti mengabaikan keterlibatan Washington dalam pelanggaran HAM Israel.
“Ada kemunafikan dan ironi mendalam dari pejabat AS yang menyerukan penyelidikan, ketika apa yang benar-benar mereka perlu lakukan adalah mengaca di cermin,” ujar Direktur Komunikasi IfNotNow, Elias Newman, dikutip dari Al-Jazeera.
IfNotNow adalah grup pemuda Yahudi Amerika yang anti-pendudukan Israel.
“Ketika berbicara tentang politisi yang memberi dukungan tanpa syarat kepada Pemerintah Israel, mereka perlu mengaca dan melihat bahwa sebenarnya pendanaan tanpa syarat kami adalah faktor besar yang memungkinkan pemerintah Israel bertindak dengan impunitas melakukan pelanggaran HAM,” tambahnya.
Penyelenggara Nasional Komite Amerika-Arab Anti-Diskriminasi (ADC), Jinan Deena mencatat, Abu Akleh menjadi warga AS kedua yang dibunuh pasukan Israel tahun ini.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.