JAKARTA, KOMPAS.TV - Banyak penonton film KKN di Desa Penari diam-diam merekam cuplikan tayangan film dan diunggah ke TikTok. Hal itu diungkapkan oleh CEO MD Entertainment Manoj Punjabi, Kamis (12/5/2022).
Manoj memperingatkan kepada para penonton untuk tak merekam tayangan film di bioskop. Pasalnya, perekam bisa dikenai sanksi pidana.
"Saya tahu soal itu (cuplikan tayangan di TikTok), ya peringatannya itu pidana," tuturnya dikutip dari Kompas.com, Kamis.
Ia mengimbau para penonton KKN di Desa Penari untuk tak melakukan tindakan merekam secara ilegal.
Baca Juga: KKN di Desa Penari Tayang saat Libur Lebaran, Ini Alasannya
"Saya imbau, tolong jangan (merekam). Ini sangat merugikan sekali. Salah banget kalau kita membiarkan itu. Jadi kalau bisa, benar-benar dihentikan tindakan itu,” lanjut Manoj.
KKN di Desa Penari merupakan salah satu film yang tengah populer di Indonesia.
Tercatat dalam 12 hari penayangannya, film tersebut telah ditonton lebih dari 4,5 juta penonton.
Film horor garapan sutradara Awi Suryadi ini bahkan disebut sebagai yang terlaris sepanjang masa di Indonesia untuk kategori horor.
Atas keberhasilan tersebut, Manoj mengucap syukur dan berterima kasih kepada para penonton yang telah antusias menyambut film horor tersebut.
“Terima kasih banyak untuk para penonton. Film ini sampai sekarang masih meroket,” tuturnya.
Baca Juga: Meski Bersaing dengan Doctor Strange 2, KKN di Desa Penari Tembus 3 Juta Penonton
Untuk diketahui, KKN di Desa Penari merupakan film yang diadaptasi dari kisah viral di Twitter.
Disutradarai Awi Suryadi, film ini dibintangi oleh Tissa Biani sebagai Nur, Adinda Thomas sebagai Widya, Aghniny Haque sebagai Ayu, Ahmad Megantara sebagai Bima, Calvin Jeremy sebagai Anton, dan Fajar Nugraha sebagai Wahyu.
Film KKN di Desa Penari ditayangkan dalam dua versi, yaitu cut dan un-cut di seluruh bioskop Indonesia.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.