JAKARTA, KOMPAS.TV - Cuaca panas belakangan melanda sebagian besar wilayah Indonesia. Banyak masyarakat yang mengeluhkan suhu panas, membuat badan lebih gerah ketimbang biasanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut kondisi cuaca panas yang dirasakan dalam sepekan ini diakibatkan oleh beberapa faktor.
Selain itu, BMKG menegaskan, cuaca panas yang terjadi bukanlah berasal dari Gelombang Panas.
Seperti dikutip dari akun Instagram BMKG, suhu udara panas dalam sepekan terakhir disebabkan oleh posisi semu matahari yang berada di wilayah utara ekuator.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Di Jabar Masih Terjadi Hingga akhir Mei
Penyebab kedua cuaca panas akhir-akhir ini adalah kondisi menjelang musim kemarau.
"Mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau, di mana tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang," jelas rilis BMKG di akun resminya di media sosial, dikutip Kamis (12/5/2022).
"Sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi," lanjut BMKG.
Dalam pengamatan BMKG, suhu maksimum selama periode 1-7 Mei 2022 berkisar antara 33-36,1 derajat Celcius.
Adapun suhu maksimum tertinggi hingga 36,1 derajat Celcius hanya terjadi di wilayah Tangerang, Banten dan Kalimarau, Kalimantan Utara.
Baca Juga: Cuaca Panas Diprediksi hingga Pertengahan Mei, BMKG Imbau Masyarakat Jaga Stamina
BMKG memprediksi cuaca panas akan terus berlanjut hingga pertengahan Mei 2022.
Bagi masyarakat yang banyak melakukan aktivitas di luar rumah, BMKG menyarankan untuk menjaga kondisi tubuh, terutama stamina dan kecukupan cairan.
Sumber : BMKG
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.