WARSAWA, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, menyebut Presiden Rusia, Vladimir Putin lebih berbahaya dari Adolf Hitler dan Joseph Stalin.
Ia pun meminta agar De-Putinisasi dilakukan karena menurutnya ideologi sang pemimpin Rusia itu dikembangkan dengan senjata media.
Juga lewat media-media baru yang ada dalam pengaruhnya untuk menyebarkan propagandanya.
“Putin tak seperti Hitler atau Stalin. Sayangnya, ia lebih berbahaya,” tulis Morawiecki dalam artikelnya di The Telegraph seperti dikutip dari The Independent.
Baca Juga: PM Inggris Boris Johnson Klaim Rusia Gagal di Ukraina, Ini 2 Alasannya
“Belum lama ini, Polandia terlibat dalam perang informasi dengan Rusia atas asal-usul Perang Dunia II. Kami menang, tapi Putin mencapai tujuannya. Ia menginfeksi internet dengan jutaan contoh berita palsu,” tambahnya.
Morawiecki pun mengungkapkan kembalinya ideologi terkutuk Stalin dan Hitler oleh Putin.
Ia memberikan contoh kota-kota Ukraina seperti Bucha, Irpin, dan Mariupol di mana jalan-jalan telah dilumuri darah orang-orang tak berdosa.
Morawiecki menuduh Barat telah jatuh dalam “kelupaan yang membahagiakan” dari ancaman yang ditimbulkan Rusia.
Menurutnya, saat itu Moskow terus bekerja untuk “menghidupkan kembali setan-setan sejarah” dalam tiga dekade terakhir.
Ia mengatakan ilusi bahwa sejarah tak dapat terulang lagi, terungkap pada 24 Februari lalu.
Baca Juga: Putin Dikelilingi Pihak yang Ingin Kudeta Dirinya, Posisinya Disebut Melemah Usai Serang Ukraina
Hal itu merujuk pada awal serangan Rusia ke Ukraina, meski sebelumnya terus menyangkal penumpukan pasukan di perbatasan.
PM Polandia itu juga menyalahkan ketidakpedulian Barat, yang membuat Putin bisa membangun ideologi yang serupa dengan Komunisme dan Nazisme di Abad ke-20.
“Kita akan kehilangan jiwa, kemerdekaan dan kedaulatan kami karena Rusia tak akan berhenti di Kiev,” tuturnya memperingatkan.
“Ia (Rusia) tak akan berhenti melangkah ke Barat, dan semua tergantung kita di mana menghentikannya,” lanjut Morawiecki.
Sumber : The Independent/The Telegraph
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.