BEIJING, KOMPAS.TV - Petinggi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disensor dari internet China, usai mempertanyakan keberlanjutan kebijakan nol Covid-19 di negara itu.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus disensor dari dua platform media sosial China, Weibo dan WeChat.
Hal itu terjadi usai ia komentar dengan menyatakan ketidaksetujuan terhadap kebijakan yang diterapkan Beijing.
“Ketika berbicara tentang strategi nol Covid-19, kami tak berpikir bahwa itu berkelanjutan, mengiongat perilaku virus sekarang dan apa yang kami antisipasi di masa depan,” ujar Tedros, Selasa (10/5/2022) dikutip dari CNN.
Baca Juga: Militer Ukraina Menyatakan Telah Merebut Kembali 4 Desa di Kharkiv dari Cengkeraman Tentara Rusia
“Kami telah membahas masalah ini dengan para ahli China, dan kami mengindikasikan bahwa pendekatannya tak akan berkelanjutan. Saya pikir perubahan akan sangat penting,” ujarnya.
Kritikan Tedros, yang di awal pandemi disebut dekat dengan China, hanya beberapa hari setelah Presiden China Xi Jinping bersumpah menggandakan kebijakan dan tegas melawan semua kritik.
Akun pers resmi PBB di Weibo memposting komentar Tedros pada Rabu (11/5/2022).
Hal itu rupanya menimbulkan gelombang kritikan dan sarkastik dari pengguna China.
“Berjuang dengan tegas melawan kata-kata dan tindakan apa pun yang mendistorsi, meragukan, atau menyangkal kebijakan pencegahan dan pengendalain epidemi negara kita. Hancur dengan Organisasi Kesehatan Dunia,” bunyi balasan di media sosial serupa Twitter itu.
Pengguna lain juga mengungkapkan kritikannya terhadap pernyataan Tedros tersebut.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.