JAKARTA, KOMPAS.TV - Film baru yang dibintangi Will Smith, "Emancipation", ditunda sampai tahun 2023. Berbagai spekulasi muncul, salah satunya dikarenakan insiden penamparan Chris Rock di acara Oscar beberapa waktu lalu.
Awalnya, "Emancipation" bakal rilis di sirkuit festival musim gugur akhir tahun 2022. Namun, film garapan Apple dan Westbrook Studio ini gagal tayang tahun ini.
Apple sendiri belum membagikan tanggal resminya, tetapi satu sumber yang mengetahui situasi tersebut membenarkan kabar tersebut.
Baca Juga: Ibu Chris Rock Akhirnya Buka Suara soal Tamparan Will Smith: Dia Tidak Pernah Minta Maaf
“Itu adalah kebenaran yang tak terucapkan,” kata sumber tersebut, dikutip dari Variety, Senin (9/5/2022).
Sumber tersebut juga membeberkan bahwa Apple, para eksekutif, dan pembuat film melakukan diskusi internal mengenai perilisan Emancipation di musim gugur, tetapi sepertinya itu bukan waktu yang tepat.
Sebelum Oscar 2022 digelar, desas-desus mengenai film "Emancipation" sudah ramai. Usai Oscar digelar, insiden Will Smith tampar Chris Rock menjadi topik perbincangan yang hangat di tengah promosi film Emancipation.
Tak sedikit yang berspekulasi bahwa insiden tersebut menjadi penyebab penundaan Emancipation.
Benarkah demikian?
Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa sutradara "Emancipation", Antoine Fuqua masih melakukan tahap pasca-produksi dan belum siap untuk merilis film itu tahun ini.
Hal ini karena "Emancipation" mengalami banyak penundaan, imbas pemindahan produksi dari Georgia ke Louisiana karena undang-undang pemungutan suara yang baru diberlakukan di negara bagian itu.
Penundaan film Will Smith ini juga dikarenakan jadwal Apple yang sangat padat di paruh kedua tahun 2022. Film dari perusahaan tersebut banyak yang dipasarkan.
Baca Juga: Nasib Will Smith Usai Insiden Oscar, Netflix Batalkan Sejumlah Proyek Film
Untuk diketahui, "Emancipation" menceritakan tentang seorang budak bernama Peter yang melarikan diri dari pemilik perkebunan. Dia kabur dari pemburu berdarah dingin dan berjalan ke Utara dan bergabung dengan Union Army.
Film ini didasarkan pada kisah nyata dan budak yang melarikan diri itu bernama Gordon. Dia pernah dicambuk sampai hampir mati.
Foto punggungnya yang terdapat bekas cambukan diterbitkan tahun 1863 sebagai bukti kekejaman perbudakan Amerika.
Sumber : Variety
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.