Persaingan memperebutkan karcis partai politik untuk pencalonan presiden mulai ramai.
Di depan kader PDI Perjuangan di Wonogiri Jawa Tengah Ketua DPP PDIP Puan Maharani berbicara kepada kadernya.
Jangan memilih capres hanya bermodal tampang tapi nggak bisa kerja, jangan hanya asal ganteng.
Baca Juga: Puan: Jangan Pilih Capres Ganteng Tapi Tak Bisa Kerja!
Capres yang hanya tampak menyenangkan apabila tampil di media sosial dan televisi. Tapi capres itu tak bisa melakukan apa-apa.
“Yowes dia saja, walau nggak iso opo-opo tapi yang penting dia itu kalau di sosmed, di tv itu nyenengin. Tapi kemudian nggak bisa kerja, enggak deket rakyat,” kata Puan.
Entah siapa capres yang ditujuan puan sebagai capres ganteng. Capres bermodal medsos tapi tak bisa kerja.
Beberapa capres bisa geer, dengan imbauan puan kepada kader PDIP. Memang hanya PDIP yang bisa sendirian mengajukan capres.
Tapi apakah PDIP berani sendirian mengusung capresnya, tanpa berkoalisi dengan partai lain?
Jika mengacu kepada dua lembaga survei, Indikator Politik Indonesia dan Charta Politika, nama-nama capres yang beredar adalah ketua umum Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca Juga: Survei Populi Center: 74,3 Persen Responden Tolak Penundaan Pemilu 2024
Saya kira ide Puan Maharani bahwa bangsa ini tak sekadar membutuhkan capres ganteng, dan aktivis medsos, bisa saja benar.
Namun menurut sejumlah pengamat presidential look, penting untuk menambah kebanggaan nasional.
Aktif berkomunikasi di medsos juga penting untuk meningkatkan popularitas dan kemudian elektabilitasnya. Namun yang juga penting adalah gagasannya soal indonesia baru.
Bangsa ini memang butuh sosok riil, bukan sosok komestik.yang dibentuk melakui realitas di medsos.
Video Editor: Farhan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.