Pandemi Covid menyebabkan kematian hampir 15 juta orang di seluruh dunia, menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.
Jumlah ini lebih tinggi 13% dibandingkan yang diperkirakan dalam lebih dua tahun ini.
WHO meyakini banyak negara yang penghitungannya tidak menyeluruh terkait korban meninggal, dengan sekitar 5,4 juta orang yang dilaporkan meninggal.
Penghitungan yang dilakukan oleh WHO disebut excess death - jumlah orang meninggal yang melampaui angka kematian rata-rata di sebuah wilayah sebelum pandemi.
Penghitungan ini juga mencakup kematian yang tidak langsung disebabkan Covid. Misalnya orang yang tak bisa masuk rumah sakit karena rumah sakit penuh akibat pasien Covid. Jumlah ini juga mencakup wilayah yang pencatatan kematiannya buruk dan jumlah tes tak memadai pada awal terjadi pandemi.
Laporan baru WHO dengan penghitungan itu menunjukkan beberapa negara mencatat lebih banyak kematian, di atas data kematian rata-rata dibandingkan Amerika Serikat dalam dua tahun terakhir.
Data kematian di AS akibat Covid mendekati satu juta, angka tertinggi di dunia, namun dengan penghitungan seperti itu, AS bukan negara dengan angka kematian tertinggi, walau tetap masuk lima besar.
Menurut WHO, pada 2020 dan 2021, AS mencatat lebih dari 930.000 excess death, di bawah India (4,7 juta), Rusia (1,1 juta) dan Indonesia (1 juta).
Data WHO ini konsisten dengan statistik dari Economist yang menghitung data sampai 2022, dan juga studi excess death lain.
Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk, posisi AS semakin turun dengan 140 excess death atau kematian tak langsung per 100.000 orang. Namun angka ini jauh di atas rata-rata global 96 per 100.000.
Baca juga:
AS mencatat angka kematian paling tinggi di dunia, lebih dari 300.000 lebih banyak dibandingkan Brasil.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.