WASHINGTON, KOMPAS.TV — Amerika Serikat hari Kamis, (5/5/2022) mengatakan mereka membagikan informasi intelijen kepada Ukraina tentang lokasi kapal penjelajah rudal Rusia Moskva sebelum serangan Ukraina yang menenggelamkan kapal perang itu, sebuah insiden yang merupakan kegagalan tingkat tinggi bagi militer Rusia, seperti laporan Associated Press, Jumat, (6/5/2022)
Seorang pejabat Amerika hari Kamis, (5/5/2022) mengatakan Ukraina sendiri yang memutuskan untuk menargetkan dan menenggelamkan kapal utama Armada Laut Hitam Rusia menggunakan rudal anti-kapalnya sendiri.
Tetapi mengingat serangan Rusia di garis pantai Ukraina dari laut, AS memberikan "berbagai intelijen" yang mencakup lokasi kapal-kapal itu, kata pejabat itu, yang tidak berwenang untuk berbicara di depan umum dan berbicara dengan syarat anonim.
Pemerintahan Biden meningkatkan pembagian intelijen militer dengan Ukraina di samping pengiriman senjata dan rudal untuk membantunya mengusir invasi Rusia.
Pengungkapan dukungan Amerika Serikat dalam penyerangan terhadap kapal perang Moskva datang ketika Gedung Putih berada di bawah tekanan dari Partai Republik untuk berbuat lebih banyak dalam mendukung perlawanan Ukraina, dan karena jajak pendapat menunjukkan orang Amerika mempertanyakan apakah Presiden Joe Biden cukup keras terhadap Rusia.
Sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi pada bulan Februari, Gedung Putih mencoba menyeimbangkan dalam dukungannya terhadap Ukraina, dengan tidak melakukan apa pun yang akan terlihat memprovokasi perang langsung antara Rusia melawan Amerika Serikat dan sekutu NATO.
Baca Juga: Media di Rusia Sengit Tanggapi Tenggelamnya The Moskva, Klaim Perang Dunia III Sudah Dimulai
Seiring perang berlangsung, Gedung Putih meningkatkan dukungan militer dan intelijennya, menghilangkan beberapa batasan waktu dan geografis tentang apa yang akan diberitahukan kepada Ukraina tentang target potensial Rusia.
Pejabat yang berbicara Kamis mengatakan AS tidak mengetahui Ukraina berencana untuk menyerang Moskow sampai mereka melakukan operasi tersebut. NBC News pertama kali melaporkan peran Amerika dalam tenggelamnya kapal tersebut.
Berbicara sebelumnya pada hari Kamis setelah laporan New York Times tentang peran AS dalam mendukung pembunuhan Ukraina terhadap jenderal Rusia, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan badan-badan Amerika "tidak memberikan informasi intelijen tentang lokasi pemimpin militer senior di medan perang atau berpartisipasi dalam keputusan penargetan militer Ukraina.”
"Ukraina menggabungkan informasi yang kami dan mitra lain berikan dengan intel yang mereka kumpulkan sendiri dan kemudian mereka membuat keputusan sendiri dan mereka mengambil tindakan mereka sendiri," kata Kirby.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.