JERUSALEM, KOMPAS.TV - Bentrokan kembali meletus antara warga Israel dan Palestina di kompleks masjid Al-Aqsa Yerusalem hari Kamis (5/5/2022), setelah ketegangan 10 hari di tempat suci itu mereda.
Polisi Israel mengatakan mereka mengusir "puluhan perusuh" yang melempar batu dan benda lain ke pasukan keamanan.
Terdapat banyak polisi di depan masjid, sementara Bulan Sabit Merah Palestina belum melaporkan adanya korban dari kekerasan tersebut.
Bentrokan itu terjadi pada peringatan kemerdekaan Israel tahun 1948 dan mengikuti periode ketegangan saat bulan puasa Ramadan, festival Paskah Yahudi, dan hari raya Kristen Paskah tumpang tindih.
Sejak pertengahan April, bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina melukai hampir 300 orang di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Situs ini merupakan situs tersuci ketiga bagi umat Islam, juga merupakan tempat tersuci Yudaisme, yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount.
Warga Palestina marah dengan meningkatnya kunjungan orang Yahudi ke kompleks Masjid Al-Aqsa, di mana menurut konvensi lama, kaum Yahudi boleh berkunjung tetapi tidak diizinkan berdoa.
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan Israel "tidak akan mengubah" status quo tersebut.
Baca Juga: Shalat Id dan Perayaan Idulfitri di Kompleks Masjid Al Aqsa Yerusalem Berlangsung Damai dan Meriah
Pekan lalu, penguasa Jalur Gaza, kelompok Hamas, mengancam Israel dengan serangan roket dan serangan terhadap sinagog jika pasukan Israel melakukan serangan lebih lanjut di lokasi tersebut.
"Anda harus siap untuk pertempuran besar jika pendudukan (Israel) tidak berhenti menyerang Masjid Al-Aqsa," kata Yahya Sinwar, kepala Hamas di daerah kantong Palestina yang diblokade Israel.
Sebuah serangan oleh polisi Israel ke kompleks Masjid Al-Aqsa bulan lalu memicu kecaman luas dari para pemimpin regional.
Yordania, yang mengelola tempat-tempat suci Yerusalem, menuduh Israel mengganggu status quo lama yang memungkinkan semua agama untuk beribadah di tempat-tempat suci mereka di kota itu.
Kekerasan yang meningkat sejak 22 Maret telah menewaskan 12 warga Israel, termasuk seorang polisi Arab-Israel, dan dua warga Ukraina dalam empat serangan terpisah di dalam wilayah Israel.
Dua dari serangan mematikan itu dilakukan di daerah Tel Aviv oleh warga Palestina.
Sebanyak 26 warga Palestina dan tiga warga Arab Israel tewas dalam periode yang sama, di antaranya pelaku serangan dan mereka yang tewas oleh pasukan keamanan Israel dalam operasi di Tepi Barat.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.