JAKARTA, KOMPAS.TV – Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, ungkap rahasia taktik ketika berhasil mengalahkan Villareal di Kandangnya Estadio de La Marica pada Rabu (4/5/2022) dan ke final Liga Champions.
Hasil ini istimewa bagi Liverpool dan Jurgen Klopp mengingat dalam pertandingan itu Liverpool hampir kena Comeback Villareal yang mencetak 2 gol di babak pertama.
“Dalam kondisi buntu seperti itu, kami akan mencari jalan keluar dari permainan. Jadi, ketika Pete [Krawietz] masuk, saya mengatakan kepadanya, 'Temukan situasi di mana kita bisa melakukannya eksploitasi tim lawan seperti yang kami inginkan,' tapi ternyata tidak ketemu," katanya di situs resmi Liverpool, Rabu (4/5/2022)
Dan ketika Klopp ngobrol kembali dengan asistennya tersebut, Pete Krawietz bilang masih belum menemukan celah untuk keluar dari situasi tekanan Villareal.
Lantas, mereka pun menganalisis pertandingan dan akhirnya bisa sukses seperti rencana dan bikin Villareal takluk di kandang.
“Start jelas sangat sulit, kami terkesan dengan usaha Villareal. Kami toh tidak memiliki build-up yang terlihat bagus pada babak pertama, kami tidak bermain dan mengisi di ruang-ruang yang tepat, tiba-tiba saja kami hanya bisa menendang bola panjang dan mencoba memaksanya. Ini tidak bagus dan berbahaya dalam sebuah pertandingan, momentum kami juga sedikit,” paparnya.
Lantas, pada babak kedua, ia pun menggenjot para pemain untuk lebih mengisi antar ruang dan mengisi jarak antar lini pemain di Villareal.
“Jadi kami hanya menjelaskan kepada para pemain di mana harus memainkan bola dan apa yang harus kami lakukan. Kami harus lebih kuat, harus bergerak lebih cerdas karena jelas di babak pertama kami tidak cukup bergerak,” ungkapnya.
Ia pun menilai, pada babak pertama, Liverpool kehilangan kontrol di lini tengah dan trio depan Liverpool terlalu kaku. Itulah alasan ia menarik Diogo Joga dengan Luis Diaz di babak kedua dan menggeser Sadio Mane sebagai false 9.
“Lini tengah juga kosong, tidak ada gelandang yang benar-benar menguasai di sana di babak pertama, apalagi tiga pemain depan terlalu kaku: Sadio kiri, Mo kanan dan Diogo di tengah. Tidak ada fleksibilitas dan kami membuat perubahan taktikal dengan pasti,” ujarnya.
Ini penting agar menciptakan peluang dan tentu saja masalah bagi mereka. Karena pertahanan mereka Tangguh dan kerapatan pemain Villareal. Hal itulah yang harus kami ubah, mengisi ruang-ruang tengah,” paparnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.