JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi meminta para orang tua dan seluruh tenaga kesehatan waspada terhadap hepatitis akut yang menyerang anak-anak.
Merujuk pada surat edaran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit nomor HK.02.02/C/2515/2022, Adib meminta seluruh tenaga kesehatan meningkatkan kewaspadaannya.
Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah seluruh organisasi profesi medis di bawah IDI.
Termasuk seluruh dokter dan tenaga kesehatan yang bertugas di berbagai jenis fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama.
Baca Juga: Gejala Hepatitis Akut, Apa yang Patut Diwaspadai?
Faskes tingkat pertama, yakni puskesmas, posyandu, klinik praktik mandiri, serta dokter praktik perorangan.
Seluruh elemen ini diimbau untuk mewaspadai setiap gejala Hepatitis akut, baik pada anak maupun orang dewasa.
Meski belum diketahui penyebabnya, terdapat sejumlah gejala hepatitis akut yang patut diwaspadai.
Di antaranya perubahan warna urine yang gelap, warna feses pucat, kulit dan bagian mata menjadi kuning, gala, nyeri sendiri, hingga pegal.
Selain itu, gejala hepatitis akut juga meliputi demam tinggi, muntah, mual, lesu, nafsu makan hilang, diare, kejang, dan nyeri perut.
Dalam rilisnya, Adib juga menyebutkan sikap WHO yang menetapkan hepatitis akut ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) karena belum diketahui penyebabnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.