KOMPAS.TV - Pandemi membuat layanan “streaming” seperti Netflix, Disney Plus, VIU, dan lain-lain, semakin melejit.
Istilahnya, ketika masa itu layanan “streaming” lagi cuan-cuannya; Netflix bahkan mendapat tambahan 54,6 juta pelanggan baru saat pandemi.
Wajar karena saat itu, masyrakat tak bisa kemana-mana dan harus berada di rumah saja.
Alhasil, layanan “streaming” tentu jadi oase untuk membunuh kebosanan.
Namun sekarang, saat kondisi pandemi mulai membaik, masyarakat bisa kembali ke luar rumah, layanan “streaming” pun mulai ditinggalkan.
Yang hari ini akan kita bahas adalah soal Netflix, turunnya kinerja mulai terasa di kuartal pertama tahun ini.
Tercatat dalam laporan kinerja terbarunya, Netflix kehilangan 200 ribu pelanggan dan diprediksi di kuartal 2 tahun ini akan kehilangan 2 juta pelanggan.
Netflix pun mulai mengusut, ternyata fitur berbagi akun jadi salah satu penyebabnya.
Akhirnya di beberapa negara, Netflix mulai mencoba untuk menghapus fitur tersebut.
Apalagi disinyalir banyak yang memakai fitur tersebut untuk diperjual belikan.
Meski kehilangan pelanggan, Netflix tercatat masih punya 221 juta pelanggan di kuartal pertama tahun ini.
Meski jumlah pelanggan di Asia Pasifik paling kecil, tapi pertumbuhannya tercatat jadi yang terbesar dibanding wilayah lain.
Netflix pun sempat bilang, akan fokus memperluas pasar dan pelanggan di wilayah Asia Pasifik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.