JOHANNESBURG, KOMPAS.TV - Ilmuwan Afrika Selatan mengungkapkan, dua sub-varian baru varian virus corona Omicron dipandang mampu menghindari antibodi dari infeksi sebelumnya dengan cukup baik sehingga bisa memicu gelombang baru seperti laporan Antara, Minggu (1/5/2022).
Namun demikian, kedua subvarian itu kurang mampu berkembang dalam darah orang yang sudah menerima vaksin Covid-19.
Para ilmuwan dari berbagai institusi di Afrika Selatan itu menguji sub-varian BA.4 dan BA.5 Omicron, yang oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO dimasukkan ke dalam daftar pengawasan bulan April.
Dalam penelitian, para ilmuwan mengambil sampel darah 39 peserta penelitian yang sebelumnya terinfeksi Omicron ketika varian itu pertama kali muncul akhir tahun lalu.
Dari ke-39 orang peserta penelitian, 15 di antaranya sudah menjalani vaksinasi Covid-19, delapan orang dengan vaksin buatan Pfizer, tujuh orang dengan vaksin buatan Johnson and Johnson, sedangkan 24 orang lainnya belum menjalani vaksinasi Covid-19.
"Kelompok tervaksinasi menunjukkan kapasitas untuk menetralisir sekitar lima kali lebih tinggi… dan seharusnya jauh lebih terlindungi," demikian menurut studi yang laporan pra-cetaknya dirilis akhir pekan ini.
Baca Juga: Dua Sub-Varian Baru Omicron Menyebar Cepat di New York, Picu Lonjakan Kasus Baru
Pada sampel peserta penelitan yang belum menjalani vaksinasi Covid-19, ada penurunan hampir delapan kali produksi antibodi saat terpapar BA.4 dan BA.5, dibandingkan dengan varian Omicron asli BA.1.
Sementara darah dari kelompok yang sudah menjalani vaksinasi hanya menunjukkan penurunan antibodi tiga kali lipat dibanding delapan kali lipat pada mereka yang belum menjalani vaksinasi Covid-19.
Afrika Selatan diperkirakan akan memasuki gelombang kelima penularan Covid-19 lebih awal dari perkiraan, kata pejabat dan ilmuwan pada Jumat (29/4/2022).
Mereka menyalahkan kondisi itu pada kenaikan infeksi yang terus menanjak, yang tampaknya dipicu oleh subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Baru sekitar 30 persen penduduk Afrika Selatan yang berjumlah 60 juta orang sudah menjalani vaksinasi penuh Covid-19.
"Berdasarkan (kemampuan untuk) menghindari netralisasi, sub-varian BA.4 dan BA.5 berpotensi menyebabkan gelombang infeksi baru," kata studi tersebut.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.