JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban angkat bicara soal viral remaja 13 tahun bisa kembali berjalan usai disuntik Vaksin Nusantara besutan Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Menurutnya, secara umum vaksin tidak bisa menyembuhkan penyakit.
Laporan kesembuhan yang terjadi pada satu atau dua orang ditegaskan Prof Zubairi tidak bisa menjadi bukti medis untuk pengobatan. Diperlukan uji klinis lebih lanjut demi membuktikan efektivitas dan keamanan vaksin.
"Logika vaksin sebenarnya bukan untuk menyembuhkan, vaksin diberikan untuk memberi daya lindung seseorang terhadap virus," tutur Prof Zubairi dalam akun Twitter pribadinya, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan, Minggu (1/4/2022).
Menurut Prof Zubairi, teknologi vaksin Nusantara berbasis sel dendritik memang sudah digunakan untuk beragam pengobatan seperti salah satunya kanker.
"Klaim satu atau dua pasien tidak bisa jadi dasar persetujuan BPOM, FDA, EMA atau NHS untuk dijadikan pengobatan. Tetap harus melalui uji klinik 1, 2, dan 3 yang kemudian dinyatakan efektif dan aman pada skala besar," terang dia.
Namun, hingga kini pengobatan tersebut belum menjadi pedoman di banyak negara. Begitu pula dengan menyembuhkan seseorang yang lumpuh, belum ada bukti ilmiah yang dilaporkan.
Ia menekankan pengembangan vaksin atau obat memang terbilang sulit. "Bahkan setelah (vaksin) terbukti dan disetujui, ada yang namanya postmarketing surveillance (PMS). Semacam evaluasi dan pemantauan," kata dia.
"Sebab itu, saya dukung vaksin Nusantara untuk melakukan penelitian lebih lanjut," pesan dia.
Video Editor : Firmansyah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.