WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dilaporkan belum akan menentukan sikapnya meski telah menolak Presiden Rusia Vladimir Putin hadir di G20.
Biden dengan penasihatnya dilaporkan masih berdiskusi mengenai pendekatan mereka pada KTT G20 nanti.
Biden dengan tegas meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20 setelah melakukan penyerangan ke Ukraina.
Ia juga telah berbicara dengan Indonesia, yang menjadi penyelenggara, untuk mengambil langkah mengutuk Rusia.
Baca Juga: Menlu Sergey Lavrov Tegaskan Rusia Tak Perang dengan NATO: Sayangnya, Mereka Berpikir Sebaliknya
Namun belum ada keputusan para pemimpin untuk melakukan boikot, mengingat pertemuan G20 masih akan diselenggarakan 6 bulan lagi.
“Presiden secara terbuka mengungkapkan ia menentang Presiden Putin menghadiri G20,” tutur Sekretaris Gedung Putih, Jen Psaki, Jumat (29/4/2022).
Ia mengungkapkan masih terlalu dini untuk mengatakan bagaimana kemungkinan yang terjadi dari pertemuan G20.
“Masih 6 bulan lagi. Kami tak tahu bagaimana memprediksinya, pada titik ini kami belum bisa memprediksi bagaimana itu akan terlihat,” katanya.
Baca Juga: AS Bantah Putin Lakukan Denazifikasi di Ukraina: Ia Bunuh Perempuan Hamil dan Bombardir Rumah Sakit
“Kami telah menyampaikan pandangan kami bahwa telah berpikir mereka (Rusia) tak harus menjadi bagian darinya (G20), secara publik dan pribadi juga,” tambah Psaki.
Gedung Putih realistis, G20 tak akan secara kolektif menghapus Rusia dari jajarannya, karena keputusan itu kemungkinan akan membutuhkan consensus.
Selain itu, China telah jelas tidak mendukung langkah seperti itu.
Hal itu jelas berbeda dari ketika Rusia dikeluarkan dari G8 setelah aneksasi Krimea pada 2014.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.