JAKARTA, KOMPAS.TV – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah berupaya agar konsumsi ikan bisa menjadi pangan utama keluarga di Indonesia. Melakukan safari ke sebanyak 12 provinsi menjadi salah satu cara KKP untuk mempopulerkan dan mendorong tingkat konsumsi ikan tersebut.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti menyampaikan, sejak awal Ramadan hingga menjelang lebaran, Safari Perluasan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) telah menjangkau 24 titik kabupaten/kota di 12 provinsi di seluruh Indonesia.
"Kami berkomitmen untuk terus mengampanyekan makan ikan karena sangat baik bagi masa depan anak-anak kita, masa depan Indonesia," kata Artati dalam keterangan tertulis, Kamis (28//4/2022).
Secara total, KKP bersama Komisi IV DPR RI, sudah membagikan 12.000 paket ikan dan/atau olahan ikan dari berbagai UMKM. Bersamaan dengan itu, juga mengedukasi para perempuan hamil dan anak-anak di tempat-tempat yang disinggahi.
Sebagai pangan yang kaya dengan kandungan Omega 3, Artati menyebut ikan sangat berperan bagi perkembangan otak bayi atau anak-anak dalam masa pertumbuhan.
Baca Juga: Tak Mau Kalah Pamor, KKP Beberkan Keunggulan Mutiara Laut Selatan Indonesia
Untuk itu, kegiatan Safari Gemarikan yang berlangsung selama Ramadan atau bulan puasa ini, tim PDSPKP menyasar tempat-tempat yang memiliki prevalensi stunting yang tinggi.
Dia menambahkan, stunting atau gizi buruk tidak selalu dicirikan dengan tubuh yang kerdil. Namun, dampak buruk dari stunting yang paling berbahaya adalah penurunan fungsi otak atau kecerdasan anak.
"Ini yang jadi concern kami, dan melalui safari ini, kita ingatkan bahwa ada pangan yang begitu dekat dengan kita yang mampu meningkatkan fungsi otak, yakni ikan," jelasnya.
Adapun, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana menyebut Safari Gemarikan selama Ramadan selain bertujuan untuk menunjukkan cara lain makan ikan kepada masyarakat, juga untuk mempromosikan produk UMKM perikanan setempat.
"Makan ikan bisa banyak cara, seperti dengan mengonsumsi produk UMKM yang sudah inovatif seperti cake ikan, eggroll ikan dan lain-lain. Jadi makan ikan tidak harus selalu tentang goreng, bakar atau rebus," terangnya
Erwin memastikan, Safari Gemarikan akan kembali berlanjut pasca Hari Raya Idul Fitri. Terlebih tujuan utama gerakan ini ialah mengawal visi Indonesia Emas 2045.
"Kita ingin menyukseskan Indonesia Emas 2045, yakni Indonesia yang dipenuhi generasi sehat, kuat dan cerdas," ucap Erwin.
Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menargetkan angka konsumsi ikan nasional 2022 sebanyak 59,33 kilogram per kapita setara ikan utuh segar, lebih tinggi 7,1 persen dari capaian 2021 sebanyak 55,37 kilogram per kapita.
Baca Juga: Kegigihan Ibu-ibu dan Perempuan Desa Kulati Wakatobi Geluti Usaha Keripik Ikan Simba
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.