JAKARTA, KOMPAS.TV – Malam takbiran, tradisi memeriahkan malam Idul Fitri, tak hanya ada di Indonesia, tapi juga beberapa negara lain.
Umat Islam pada malam itu melantunkan takbir dan berzikir untuk menyambut kemenangan setelah menahan diri melalui puasa satu bulan penuh.
Di beberapa negara, memeriahkan hari kemenangan Idul Fitri dilakukan di masjid-masjid, di rumah, dan di jalan.
Tiap negara tersebut memiliki kekhasannya sendiri.
Indonesia mengenalnya sebagai tradisi takbiran, penanda sudah tibanya hari kemenangan Idul Fitri. Sebuah kemenangan setelah sebulan berpuasa Ramadan.
Dikutip dari Klasika Kompas, berikut ini merupakan beberapa tradisi unik di pelbagai negara dan berbeda dengan Indonesia. Meski begitu, tetap tidak kehilangan esensi Idul Fitri sebagai hari kemenangan.
Baca Juga: 7 Masjid Indah Rest Area Tol Trans Jawa, Bisa untuk Istirahat dan Salat saat Mudik Lebaran 2022
Sebagai negara asal muasal ajaran Islam, malam Idul Fitri atau takbiran di Arab Saudi dirayakan dengan cukup meriah. Warga akan pawai, menyalakan obor dan melantunkan takbir sepanjang jalan, serta orang-orang pun keluar rumah bersama warga lain untuk saling berbagi bahagia.
Masjid-masjid akan melakukan hal sama. Takbir berkumandang dari dua masjid suci umat Islam, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Bedanya dengan Indonesia, tidak ada bedug untuk mengiringi takbir. Meski begitu, suasana tak kalah meriah.
Di Turki, perayaan malam takbiran dilakukan tidak semeriah Arab. Idul Adha dirayakan lebih ramai dibanding Idul Fitri. Maka dari itu, masjid-masjid berkumandang takbir, tapi tidak semuanya dan lazimnya hari-hari biasa.
Meski begitu, ada tradisi bernama Ramadan Bayram atau Seker Bayram. Artinya, perayaan manisan.
Dalam tradisi ini, biasa dilakukan mulai beberapa hari jelang Idul Fitri, anak-anak akan dibagi dan para orang tua membagikan manisan untuk dimakan bersama.
Saat malam jatuh sebelum Idul Fitri, muslim di India akan mengawalinya dengan Chand Raat. Semacam tradisi berbelanja dan mengenakan pakaian tradisional dan menghiasi tangan dengan henna, khususnya bagi perempuan.
Selain itu, mereka akan menyantap senvai, makanan khas lebaran dari India.
Di Mesir, ada malam takbiran juga tidak seramai di Indonesia. Hal ini seperti lazimnya negara Arab, Idul Adha lebih ramai dibandingkan Idul Fitri.
Meski begitu, takbir juga berkumandang di masjid-masjid Orang-orang juga saling berbagi makanan.
Nama makanan itu Ranja. Makanan ini berasal dari ikan asin dan acar. Momen makan bersama ini merupakan upaya untuk mendekatkan silaturahmi antar masyarakat di Mesir dan ramai setelah salat Idul Fitri.
Itulah empat tradisi di sejumlah negara pada malam takbiran untuk menyambut Idul Fitri. Bagaimana, sudah tidak sabar takbiran di Indonesia?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.