Penembakan di TK Rusia Tewaskan 2 Siswa, Pelaku Disebut Idap Penyakit Mental

MOSKOW, KOMPAS.TV - Insiden penembakan terjadi di sebuah taman kanak-kanak (TK) di Oblast (daerah setingkat provinsi) Ulyanovsk, di bagian tengah Rusia, Selasa (26/4/2022). Penembakan ini menewaskan tiga orang, seorang pegawai TK dan dua anak kelahiran 2016 dan 2017.

Aparat kepolisian menyebut pelaku melepas tembakan di ruang beristirahat anak-anak saat jam istirahat.

Pelaku disebut menggunakan senjata berburu (shotgun) IZH-26 dan bunuh diri usai menjalankan aksinya. Belakangan, aparat menduga pelaku merampas senjata itu dari seorang warga yang dibunuhnya.

Baca Juga: Penembakan Taman Kanak-Kanak di Rusia, Pengasuh dan Dua Anak Tewas, Pelaku Bunuh Diri

Selain itu, Komisioner Hak Asasi Manusia Federasi Rusia Tatyana Moskalkova menyebut pelaku mengidap penyakit mental.

“Pemilik dari senjata IZH-26 adalah Tronin Alexander Nikolaevich, lahir pada 1954. Pembunuhnya adalah Akhtyamov Ruslan Rushanovich, lahir pada 1996, seorang warga (kota) Veshkaima, tercatat sakit mental,” tulis pernyataan Moskalkova melalui kanal Telegram-nya sebagaimana dikutip TASS.

Moskalkova menambahkan, sistem alarm di TK tersebut mati pada saat kejadian. 

“Pegawai Garda Rusia segera bertolak ke lokasi kejadian tragedi ini,” tambahnya.

Selain menewaskan tiga korban, insiden penembakan ini juga melukai seorang pegawai TK. Pegawai itu disebut menderita luka tembakan di lengan dan kini dirawat di rumah sakit.

“Kondisi korban stabil. Dia sekarang tengah dipersiapkan untuk ditransfer ke rumah sakit tingkat regional,” tutur Moskalkova.

Pemilik senjata IZH-26 yang digunakan pelaku ditemukan tewas di sebuah hutan. Ia diketahui memperoleh senjata itu secara legal, lalu diduga dibunuh pelaku sebelum insiden penembakan TK terjadi.

“Pemilik senjata itu mati, umurnya 58 tahun. Badan investigasi tengah menyelidiki kematiannya. Jasadnya telah ditemukan,” kata Wakil Gubernur Ulyanovsk Alexander Korobko.

Baca Juga: Polisi Selidiki Kasus Tewasnya Ojek Korban Penembakan KKB Papua