Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Cerita Warga Sipil yang Terjebak di Mariupol Rayakan Paskah di Bunker Bawah Tanah

Kompas.tv - 25 April 2022, 07:41 WIB
cerita-warga-sipil-yang-terjebak-di-mariupol-rayakan-paskah-di-bunker-bawah-tanah
Seorang pria memegang helm militer dengan kue tradisional dan telur yang dicat berwarna warni, saat pendeta Ukraina memberkati umat dalam perayaan Paskah di Kiev, Ukraina, Minggu, 24 April 2022. (Sumber: AP Photo/Efrem Lukatsky)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Desy Afrianti

MARIUPOL, KOMPAS.TV — Sebuah video yang baru dirilis menunjukkan anak-anak Ukraina merayakan hari raya paskah bagi pemeluk Kristen Orthodoks di bunker bawah tanah. Di bunker bawah tanah ini juga mereka menerima hadiah Paskah.

Video itu dirilis Minggu (24/4/2022) oleh Batalyon Azov sayap kanan, yang merupakan salah satu pasukan Ukraina di pabrik baja Azovstal, Mariupol. Pabrik baja ini menjadi tempat bersembunyi bagi tentara dan warga sipil di Mariupol yang telah dikepung tentara Rusia.

Baca Juga: Menlu dan Menhan AS Dilaporkan Berada di Kiev Ukraina, Bertemu Presiden Zelenskyy

Wakil komandan kelompok itu, Sviatoslav Palamar, mengatakan video itu direkam pada hari Minggu di pabrik baja.

Seorang balita terlihat mengenakan popok buatan sendiri yang terbuat dari plastik. Terlihat juga orang-orang menggantung cucian di gantungan darurat.

Salah satu wanita dalam video tersebut memohon bantuan dari para pemimpin dunia dan mengatakan bahwa dia dan orang lain yang terjebak di bawah pabrik sudah sangat lelah dengan pengeboman dan sangat menginginkan kebebasan mereka.

Baca Juga: Doa Presiden Ukraina Zelensky di Hari Paskah Ortodoks saat ke Katedral St. Sofia

“Kami ingin tinggal di kota kami, di negara kami. Kami lelah dengan pemboman ini, serangan udara terus-menerus di tanah kami. Berapa lama lagi ini akan berlanjut?” katanya sambil menangis.

“Anak-anak terus menangis di sini. Mereka ingin bermain dan hidup. Hentikan agresi ini. Saya meminta semua orang, tolong tolong, bebaskan kami!” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.

Wanita lain mengatakan, hingga saat ini terdapat 600 warga sipil yang berlindung di bawah pabrik baja. Mereka harus hidup prihatin dan ketakutan, tanpa makanan dan air.
 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x