ROMA, KOMPAS.TV - Roma pekan ini merayakan ulang tahunnya ke 2.775, yang dikenal sebagai "Natale di Roma (Natal Roma atau Lahirnya Roma)". Perayaan digelar selama empat hari berdasarkan fondasi legendaris ibu kota Italia, Romulus, pada tahun 753 SM.
Hari lahir Kota Roma mulai dirayakan pada Kamis 21 April, seperti dilaporkan Associated Press, Minggu (24/4/2022).
Perayaan ulang tahun tahunan, yang disebut di zaman kuno sebagai "Dies Romana" atau "Romaia", melakukan pemeragaan sejarah ritual Romawi kuno, parade berkostum, dan pertarungan gladiator, yang dipentaskan oleh Grup Sejarah Roma di Circus Maximus.
Acara dibuka untuk umum untuk pertama kalinya dalam dua tahun setelah Italia melonggarkan pembatasan Covid-19. Puncak perayaan adalah parade bersejarah Romawi.
Baca Juga: Temuan Mengejutkan Arkeologi Sisa Kota Kuno Yunani-Romawi di Dekat Alexandria, Mesir
Sekitar 800 peserta berkostum, yang berasal dari tujuh negara Eropa dan tergabung dalam 33 asosiasi, berbaris melalui pusat kota Roma dari dan ke Circus Maximus, melalui Colosseum.
"Ini adalah satu-satunya perayaan nyata Kota Roma. Ini adalah perayaan yang ditandai oleh orang Romawi dari tahun setelah berdirinya (Roma), jadi telah dirayakan selama lebih dari 2.700 tahun," kata Sergio Iacomoni, presiden Roma Historical Kelompok.
Dilaporkan, puluhan ribu orang ambil bagian dalam parade sejarah.
Gladiator memamerkan senjata mereka, sementara ibu-ibu dan anak-anak mereka berjalan di sepanjang para pelayan yang menari.
Baca Juga: Tanpa Sengaja, Patung Kepala Kaisar Romawi Pertama Berusia 2.000 Tahun Ini Berhasil Ditemukan
"Merupakan kegembiraan yang luar biasa untuk membawa budaya Romawi yang sebenarnya dan sejarahnya ke seluruh dunia," kata Raffaele Quagliarini, yang berperan sebagai gladiator Asticus.
Quagliarini, yang merupakan bagian dari Sekolah Gladiator Romawi, menambahkan, "Ini adalah emosi tanpa perbandingan bagi kami."
Petronilla Pullara, warga Roma, yang berpakaian sebagai seorang matron Romawi mengatakan, perayaan ini adalah kesempatan untuk mendidik anak-anak tentang sejarah.
"Senang bisa mendidik anak-anak tentang ini juga karena kami tinggal di Roma dan banyak anak yang tidak tahu kota apa itu. Mereka tidak tahu pusat (bersejarah Romawi), mereka tidak tahu sejarah, mereka hanya tahu dari buku. Tapi mengalaminya dari dekat jelas merupakan hal terbaik," kata dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.