MOSKOW, KOMPAS.TV - Komandan pasukan rudal strategis Rusia RVSN Sergei Karakaev mengatakan peluru kendali nuklir antar benua atau ICBM terbaru Rusia, Rudal Sarmat, mampu membawa beberapa rudal hipersonik Avangard.
Konsekuensinya, satu buah rudal Sarmat di angkasa bisa melepaskan beberapa rudal hipersonik Avangard dan menghantam beberapa sasaran berbeda, tanpa mampu diadang sistem pertahanan rudal manapun.
Kolonel Jenderal Sergei Karakayev, komandan Pasukan Rudal Strategis militer Rusia, mengatakan dalam sambutannya di televisi bahwa ICBM Sarmat yang baru ini dirancang untuk membawa beberapa kendaraan luncur hipersonik Avangard.
“Adapun (Rudal) Sarmat, ini adalah sistem rudal yang berbeda, berfungsi sebagai pembawa (rudal hipersonik), itu jauh lebih kuat daripada pembawa Avangard saat ini. Sarmat dibuat, antara lain, untuk rudal hipersonik tempur Avangard, dengan mempertimbangkan fakta bahwa jumlah mereka di kompleks ini mungkin lebih banyak," kata Karakaev di saluran TV Russia 1, seperti dilaporkan RIA Novosti, Minggu (24/4/2022).
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Sarmat melakukan uji tembak untuk pertama kalinya hari Rabu dari fasilitas peluncuran Plesetsk di Rusia utara dan hulu ledak latihannya berhasil mencapai target di lapangan tembak Kura di timur jauh Semenanjung Kamchatka.
Peluncuran uji coba dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Moskow dan Barat atas aksi militer Rusia di Ukraina dan menggarisbawahi penekanan Kremlin pada kekuatan nuklir negara itu.
Baca Juga: Rusia Uji Coba Rudal Nuklir Antarbenua Sarmat Versi Terbaru
Presiden Rusia Vladimir Putin memuji peluncuran Sarmat sebagai pencapaian besar, mengeklaim rudal terbaru Rusia itu tidak punya padanan setara dan mampu menembus pertahanan rudal apa pun.
“Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata kita, memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal dan membuat mereka, yang dalam panasnya retorika agresif mencoba mengancam negara kita, berpikir dua kali,” kata Putin, Rabu.
Sarmat adalah rudal berat yang telah dikembangkan selama beberapa tahun untuk menggantikan rudal Voyevoda buatan Soviet, yang diberi nama kode Setan oleh Barat dan merupakan inti dari penangkal nuklir Rusia.
Militer mengatakan bahwa Avangard mampu terbang 27 kali lebih cepat dari kecepatan suara dan membuat manuver tajam dalam perjalanannya ke target untuk menghindari perisai rudal musuh.
Sebelum Rudal Sarmat siap pakai, rudal hipersonik Avangard dipasang pada ICBM buatan Soviet yang ada, dan unit pertama yang dipersenjatai dengan Avangard mulai bertugas pada Desember 2019.
Direktur dan kepala perancang pembuat rudal Makeyev yang mengembangkan Sarmat, Vladimir Degtyar, mengatakan dalam sambutannya di televisi, jangkauannya memungkinkan rudal Sarmat terbang di sepanjang lintasan apa pun melintasi kutub utara atau selatan untuk mencapai target mana pun di seluruh dunia.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.