Survei Populi Center: Elektabilitas Sandiaga sebagai Cawapres 2024 Meroket

JAKARTA, KOMPAS.TV - Lembaga penelitian kebijakan dan opini publik, Populi Center, merilis hasil survei terbaru jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Berdasarkan hasil survei tersebut, elektabilitas Sandiaga Salahuddin Uno sebagai calon wakil presiden (cawapres) 2024 meroket, dengan perolehan tertinggi.

"Pada pertanyaan terbuka, mayoritas masyarakat memilih Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Wakil Presiden apabila pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dilakukan hari ini dengan persentase 16,6 persen," kata peneliti Populi Center Rafif Pamenang Imawan dalam rilis survei secara daring, Minggu (24/4/22). 

Baca Juga: Survei Populi Center: Prabowo, Ganjar, dan Anies Jadi Kandidat Kuat Capres 2024

Sandiaga disusul oleh Anies Baswedan dengan perolehan suara 8,6 persen dan Erick Thohir dengan 5,8 persen.

Selanjutnya ada Ganjar Pranowo (5 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (3,8 persen), Prabowo Subianto (3,7 persen), dan Basuki Tjahaja Purnama (3,6 persen).

Adapun tokoh-tokoh lainnya mendapatkan persentase di bawah 3 persen. Sementara sisanya masuk kategori tidak tahu/tidak jawab (29,1 persen).

Pada survei yang sama, sosok Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan menjadi tiga kandidat kuat calon presiden (Capres) 2024 berdasarkan pertanyaan terbuka dan simulasi 10 tokoh yang paling diharapkan untuk menjadi Presiden pada 2024.

Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sama-sama memiliki elektabilitas tertinggi yakni 24 persen. Disusul oleh Anies Baswedan dengan 12,1 persen.

Baca Juga: Survei Populi Center: 74,3 Persen Responden Tolak Penundaan Pemilu 2024

Lalu posisi keempat hingga sepuluh secara berurutan yakni Sandiaga Salahuddin Uno (6,3 persen), Ridwan Kamil (5 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (4 persen), Puan Maharani (2,4 persen), Andika Perkasa (1,4 persen), Erick Thohir (1,3 persen), dan Airlangga Hartarto (0,9 persen).

Adapun sebesar 15,3 persen responden belum memutuskan, dan 3,3 persen menolak menjawab.

"Meski demikian, peta politik masih terbuka, sebab masih cukup banyak masyarakat yang belum mengetahui pelaksanaan pemilu serentak di tahun 2024, serta masih banyak masyarakat yang belum memutuskan atau menolak menjawab dalam pertanyaan terkait elektabilitas," kata Rafif. 

Sebagai informasi, survei nasional ini dilaksanakan pada 21 hingga 29 Maret 2022 dengan sampel 1.200 responden yang dipilih secara acak dari 120 kelurahan yang tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia.

Baca Juga: Survei SMRC: Pilpres 2024 Diprediksi Akan Ada Tiga Pasangan Calon