KIEV. KOMPAS.TV - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menegaskan tak akan ada perundingan damai dengan Rusia jika pasukan Ukraina di Mariupol terbunuh.
Pasukan Ukraina yang bertahan di kota yang dikepung Rusia itu tengah berlindung di pabrik baja Azovstal.
Rusia mengaku telah menguasai Mariupol dan pabrik baja Azovstal yang menjadi sasaran gempuran pasukan Vladimir Putin.
Zelensky pun ingin memastikan keselamatan pasukan Ukraina di sana, dan menegaskan tak akan ada pembicaraan damai jika ada yang tewas.
Baca Juga: Menlu dan Menhan AS Berkunjung ke Kiev Ukraina Hari Ini, Biden Kapan Menyusul?
“Jika orang kami terbunuh di Mariupol, Ukraina akan mundur dari segala proses negosiasi,” tuturnya, Sabtu (24/4/2022), dilansir dari BBC.
Pasukan Ukraina, yang terdiri dari marinir, anggota batalion Azov, penjaga perbatasan, dan polisi, menjadi pasukan Ukraina terakhir di Mariupol.
Selain itu dilaporkan adanya warga sipil yang berlindung di pabrik baja tersebut.
Pada video yang dirilis batalion Azov, suara perempuan dan anak-anak bisa terdengar di ruangan yang penuh.
Selain itu terdengar bahwa mereka kehabisan makanan dan air, serta minta untuk segera dievakuasi.
Mariupol menjadi salah satu wilayah yang diserang Rusia secara massif setelah melakukan invasi sejak 24 Februari.
Baca Juga: Zelensky Ancam Stop Perundingan Jika Rusia Gelar Referendum di Daerah yang Diduduki
Mariupol yang merupakan kota Pelabuhan dianggap sebagai titik penting bagi Rusia untuk menghubungkan daerah yang diduduki Krimea, ke Donbas.
Tentara Rusia sebelumnya telah memerintahkan pasukan Ukraina untuk menyerah dan mereka akan dibiarkan hidup.
Namun, perintah tersebut tak dihiraukan oleh pasukan Ukraina.
Putin menuduh rezim Kiev yang tak mengizinkan pasukan Ukraina di Mariupol untuk menyerah.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.