KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengancam akan menghentikan negosiasi damai jika Rusia menggelar referendum di daerah yang diduduki. Hal tersebut disampaikan Zelensky seiring isu Rusia berencana menggelar referendum kemerdekaan di Kherson, selatan Ukraina.
Sebagaimana diwartakan BBC, Minggu (24/4/2022), Zelensky menegaskan jika Rusia nekat menggelar referendum, perundingan damai selama ini hanya menjadi teater politik yang dimainkan “aktor-aktor buruk.”
Baca Juga: Rusia Siap Gencatan Senjata di Pabrik Baja Mariupol, asal Tentara Ukraina Kibarkan Bendera Putih
Zelensky juga mengancam membatalkan perundingan jika Rusia membunuh pasukan Ukraina yang tersisa di Mariupol.
“Apabila orang kita di Mariupol dibunuh, jika pseudo-referendum diumumkan, Ukraina akan mundur dari proses negosiasi apa pun,” kata Zelensky dikutip kantor berita Ukrinform.
“Saya yakin ini (referendum) tidak akan memfasilitasi penyelesaian diplomatis dari situasi ini. Ini hanya akan merintangi akhir perang. Ini jelas langkah keliru jika diambil Rusia,” lanjutnya.
“Pseudo-referendum” yang dimaksud Zelensky merujuk kasus serupa ketika separatis pro-Rusia di Donetsk, Luhansk, dan Krimea mengumumkan referendum kemerdekaan sendiri pada 2014 silam.
Di lain sisi, kendati Rusia klaim telah menaklukkan Mariupol, pasukan Ukraina termasuk Resimen Azov diketahui masih berlindung di pabrik baja Azovstal.
Warga sipil juga dilaporkan berlindung di kompleks pabrik baja tersebut. Resimen Azov merilis video yang menunjukkan wanita dan anak-anak mengungsi di Azovstal, kehabisan makanan dan minuman.
Baca Juga: AS Peringatkan Putin, Siapkan Konsekuensi Berat Jika Gunakan Nuklir Dalam Serangan ke Ukraina
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.