JAKARTA, KOMPAS.TV - Apakah tidur termasuk membatalkan iktikaf? Hal ini kerap disalahpahami.
Ternyata jawabannya adalah, aktivitas seperti tidur bukan salah satu hal yang membatalkan iktikaf seseorang.
Iktikaf sendiri adalah amalan sunah yang baiknya diperbanyak saat Ramadan tiba, khususnya pada 10 hari terakhir Ramadan.
Aisyah, istri Nabi, mengisahkan aktivitas Rasulullah di 10 hari terakhir Ramadan:
Rasulullah selalu beriktikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau pun beriktikaf setelah beliau wafat (yakni tradisi iktikaf Rasulullah tersebut diteruskan oleh istri-istrinya). (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Nah, lantas, apa saja aktivitas atau hal yang dapat membuat aktivitas iktikaf tidak batal alias boleh dilakukan saat iktikaf?
Dikutip dari buku Bekal Ramadhan dan Idul Fitri 5: Iktikaf (2020) oleh Ustaz Saiyid Mahadhir, Lc, MA, berikut ini merupakan enam hal yang tidak membuat iktikaf menjadi batal.
Baca Juga: Pengertian, Tata Cara dan Niat Iktikaf di 10 Hari Terakhir Ramadan
1. Keluar Masjid
Untuk keluar masjid ini ada dua penjelasan. Pertama, keluar sebagian badan dari masjid. Artinya, jika keluar yang dimaksud hanya sebagian badan saja, sedangkan sebagian yang lainnya tidak, maka dalam hal ini para ulama menilai ia tidak membatalkan iktikaf.
Dasarnya adalah hadis dalam Sahih Bukhari-Muslim berikut ini:
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.