JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri blak-blakan soal gelar profesor kehormatan dengan status guru besar tidak tetap yang diberikan Universitas Pertahanan.
Penjelasan Megawati soal gelar profesor kehormatan dari Unhan ini diungkap saat memberi sambutan secara virtual di acara pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA), Rabu (20/4/2022).
Megawati menyatakan gelar profesor tersebut diberikan bukan atas kemauannya, melainkan hasil penilaian dari senat Unhan.
Baca Juga: 4 Perempuan Peneliti BRIN Jadi Profesor Riset, Siapa Mereka?
"Saya sendiri kaget dapat gelar profesor. Saya nggak mau kalau jual beli gelar," ujarnya seperti dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia, Rabu (20/4/2022).
Megawati menjelaskan gelar profesor tersebut didapat lantaran senat Unhan melihat dua kategori yang ada di dirinya. Yakni teori bisa dipertahankan, dan ada pelaksanaannya.
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) itu menyatakan dirinya berhasil dalam pelaksanaan dalam tata pemerintahan dan pemerintahan.
"Ketika masa krisis saya dapat keluar, membawa bangsa Indonesia keluar dari krisis (ekonomi). Itu saya yang minta (gelar profesor) enggak, orang yang kasih," ujar Megawati.
Baca Juga: Akhirnya Megawati Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN: Ini Bukan Keinginan Saya
Megawati menilai Indonesia bisa bangkit dari pandemi Covid-19, karena ditopang dari segala aspek.
Di sisi SDA untuk menyangga ekonomi akibat dampak pandemi, Indonesia punya. Kemudian jika dihadapi dengan isu perubahan iklim Indonesia memiliki hutan yang luas.
"Kita negara yang sangat bisa bangkit, karena di Indonesia ini ada semua, hanya males kita mau carinya," ujar Megawati.
Baca Juga: Pengembangan Vaksin Merah Putih Terkendala, Ini Penjelasan BRIN
Lebih lanjut Megawati mendorong agar BRIN bisa menciptakan inovasi dan teknologi tepat guna bagi masyarakat.
Semisal alat yang membantu petani dalam menanam padi. Menurunya saat ini perkembangan alat bantu di bidang pertanian sangat banyak, dan bisa dikaji dan diterapkan di Indonesia menjadi teknologi tepat guna.
Begitu juga dengan inovasi yang telah diciptakan oleh BRIN jangan langsung di jual ke luar negeri, melainkan harus dipatenkan.
"Jadi barang kita jangan disodor-sodorin ke orang asing begitu saja, harus dipatenkan. Kalau sudah dipatenkan itu milik kita, katanya ada royalti. Tolong itu semua," ujar Megawati.
Baca Juga: Ini Alasan Megawati Dapat Gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Pertahanan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.