JAKARTA, KOMPAS.TV - Kejaksaan Agung menetapkan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indrasari Wisnu Wardhana sebagai tersangka kasus pemberian fasilitas ekspor bahan baku minyak goreng atau crude palm oil (CPO).
Indrasari Wisnu melakukan tindak pidana dengan menerbitkan persetujuan ekspor terkait komoditi
CPO dan produk turunannya kepada Permata Hijau Group Wilmar Nabati Indonesia, PT Multimas
Nabati Asahan, dan PT Musim Mas.
Belakangan diketahui, Indrasari Wisnu Wardhana merupakan pihak yang membisikkan Menteri
Perdagangan Muhammad Lutfi dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Kamis (17/3/2022).
Baca Juga: Tersangka Korupsi CPO adalah Pembisik Mendag untuk Pengusutan Mafia Minyak Goreng
Tampak Indrasari Wisnu yang mengenakan batik berdasar biru menghampiri Mendag Lutfi dari
belakang dan membisikkan informasi.
Dalam RDP tersebut, tersangka Indrasari Wisnu memberi informasi ke Mendag Lutfi akan ada
penetapan tersangka dari kepolisian terkait mafia minyak goreng.
"Jadi Pak Ketua, saya baru dikasih tahu Pak Dirjen Perdagangan Luar Negeri (bahwa) hari Senin sudah ada calon tersangkanya," ujar Lutfi di RDP dengan Komisi VI DPR, 17 Maret 2022 lalu.
Selain Indrasari Wisnu, Kejagung juga menetapkan tiga petinggi perusahaan yang mendapatkan izin
ekspor sebagai tersangka.
Baca Juga: MAKI: Kejagung Wajib Periksa Mendag M Lutfi untuk Kasus Minyak Goreng, Dia Atasan Langsung Tersangka
Mereka yakni Senior Manager Corporate Affairs Permata Hijau SMA, Komisaris PT Wilmar Nabati
Indonesia Parulian Tumanggor (PT), dan General Manager bagian General Affairs PT Musim Mas
Togar Sitanggang (TS).
Ekonom Faisal Basri menilai keberadaan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu
Wardhana sebagai tersangka membuat pernyataan Mendag Lutfi terkait adanya mafia minyak goreng
menjadi sebuah ironi.
Menurut Faisal, Mendag Lutfi sangat lantang menyatakan akan menindak mafia minyak goreng. Namun kenyataannya, pejabat eselon 1 di kementerian yang dipimpin Lutfi justru ikut terlibat dalam kongkalikong minyak goreng.
Baca Juga: Profil Indrasari Wisnu Wardhana, Dirjen di Kemendag yang jadi Tersangka Korupsi Ekspor Minyak Goreng
"Ini namanya maling teriak maling," kata Faisal dalam akun Twitter pribadinya, @FaisalBasri, Selasa (19/4/2022).
"Jadi pemerintah sendiri, aduh maaf ya, yang menciptakan kelangkaan dan keruwetan minyak
goreng," imbuhnya, dikutip dari Kompas.com.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.