Saatnya Buang, Ini Ciri-Ciri Kurma yang Sudah Tak Layak untuk Dimakan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kurma menjadi salah satu satu buah yang kerap hadir di meja makan saat puasa Ramadan. 

Rasanya yang manis dan anjuran dari Rasulullah untuk mengonsumsi buah ini saat buka puasa, menjadikan kurma menjadi buah yang banyak dicari.

Jika disimpan dengan benar, kurma sebetulnya memiliki masa simpan yang cukup lama. Namun, itu tidak selamanya, sebab kurma yang terlalu lama disimpan tidak layak dikonsumsi.

Baca Juga: Banyak Dikonsumsi Saat Ramadan, Jangan Berlebihan Makan Kurma, Ahli Ungkap Dampak Buruknya

Lantas, apa saja ciri-ciri kurma yang tak layak dikonsumsi? Berikut penjelasannya, dirangkum dari The Kitchn, Rabu (20/4/2022).

Ciri-Ciri Kurma yang Tak Layak Dikonsumsi

1. Berubah warna dan berjamur

Jika Anda melihat kurma berubah warna menjadi lebih gelap di bagian luar dan dalam, artinya kurma tersebut sudah tidak layak konsumsi dan sebaiknya dibuang.

Selain itu, perhatikan bercak putih yang muncul di bagian kurma. Hal tersebut merupakan jamur yang menempel pada kurma.

2. Ada serangga di dalam kurma

Kurma organik berpotensi menarik serangga yang akan masuk ke dalam buah. Biasanya, kurma yang dimasuki serangga di dalamnya akan memiliki bintik kecil coklat yang terlihat seperti serbuk gergaji.

Segera buang kurma yang memiliki serangga sebelum menular ke kurma yang lain. Pastikan untuk menyimpannya ke dalam wadah tertutup.

3. Baunya tak lagi sedap

Bau menjadi indikator yang jelas bagi Anda untuk membuang kurma yang tidak layak konsumsi. 

Sejatinya, kurma tidak memiliki bau yang kuat dan menyengat. Jika Anda mendapati adanya bau busuk, tidak enak, dan menyengat, artinya kurma sudah busuk.

Baca Juga: Kurma Kesukaan Nabi dan Dua Versi Doa Buka Puasa

Sebagai informasi, kurma merupakan salah satu buah yang awet, terutama jenis yang kering akan bertahan sampai 3-6 bulan. Anda dapat menyimpannya di dalam kulkas untuk masa simpan yang lebih lama.

Namun, perhatikan juga tanggal kedaluwarsa pada kemasan kurma sebelum menyimpannya.