JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan terkait potensi adanya kemacetan saat puncak arus mudik Lebaran 2022 nanti.
Terlebih, kata dia, terdapat puluhan juta mobil yang mudik yang akan berada di jalan raya saat mudik Hari Raya Idulfitri 1443 H.
Dia kemudian menyampaikan masih terdapat dua transportasi yang masih longgar atau menyisakan ruang yang bisa digunakan masyarakat saat mudik, dibandingkan melakukan perjalanan darat.
Dua moda transportasi yang dimaksud orang nomor satu di Indonesia ini yakni pesawat terbang dan kereta api.
Demikian kata Jokowi saat memberikan keterangan di Pasar Bangkal Baru di Sumenep, Jawa Timur, Rabu (20/4/2022).
"Kalau kita lihat di angka-angka untuk mudik yang lewat udara, saya kira masih ada ruang yang lebih longgar. Kemudian yang lewat kereta api, juga masih ada sedikit ruang yang masih longgar, yang bisa dipakai oleh masyarakat," ujar Jokowi.
Menurut penjelasannya, diperkirakan 23 juta unit mobil dan 17 juta unit sepeda motor akan memadati jalan raya pada 28, 29, dan 30 April 2022.
Seperti diketahui, berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan, tanggal tersebut merupakan puncak arus mudik Lebaran 2022.
Baca Juga: Jokowi Perintahkan Kejaksaan Agung Usut Tuntas Permainan Minyak Goreng
"Yang berat memang adalah yang mudik yang lewat darat, ada 23 juta mobil yang akan mudik, akan ada 17 juta sepeda motor yang akan mudik. Angka-angka ini bukan angka-angka yang kecil," imbuhnya.
Sebab itu, Kepala Negara mengingatkan kepada pemangku kepentingan terkait, agar persiapan manajemen lalu lintas arus mudik betul-betul matang.
Hal ini kata dia, sangat penting dilakukan guna mencegah kemacetan total saat puncak arus mudik 2022 terjadi.
"Saya ingatkan, sudah tiga kali kita Ratas-kan untuk manajemen lalu lintas, manajemen traffic-nya betul-betul disiapkan," tegas Jokowi.
"Karena yang saya takutkan di tanggal 28, 29, 30 (April 2022) itu akan macet total, kalau tidak ada rekayasa lalu lintas," lanjut keterangannya.
Adapun beberapa upaya rekayasa lalu lintas yang disiapkan pemerintah, kata Jokowi, seperti pemberlakukan one way, pengaturan ganjil genap, serta truk yang dikeluarkan dari tol.
Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Surakarta ini meminta masyarakat yang mudik menggunakan mobil atau motor untuk berangkat lebih awal agar terhindar dari kepadatan.
"Lebih awal mudiknya, yang lewat darat dan pakai mobil. Karena betul-betul angka 23 juta itu bukan angka kecil, 23 juta mobil (dan) 17 juta sepeda motor bukan angka kecil," ungkapnya.
Baca Juga: Di Sumenep, Jokowi dan Prabowo Kompak Belanja Blangkon Khas Raja-raja Madura
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.