Gerakan Inovasi Tuntaskan Sampah

TABANAN, KOMPAS TV - Menjelang gelaran G-20 yang sebagian besar akan dilaksanakan di pulau dewata, Mendagri ajak seluruh provinsi khususnya Bali, untuk  gencarkan gerakan pengelolaan sampah berkelanjutan hingga ke tingkat desa.

Pengelolaan sampah yang tepat bisa mendatangkan nilai ekonomi bagi masyarakat luas. Misalnya dengan pengolahan sampah organik yang dapat diproses menjadi kompos, media tanaman, hingga tempat berkembangnya hewan – hewan seperti belatung dan ulat pakan ternak.

Sementara itu sampah non organik terutama kertas dan plastik dapat didaur ulang menjadi berbagai macam suvenir atau cinderamata yang berharga. Oleh karena itu, jika pengelolaan sampah dilakukan dengan benar, maka tidak hanya lingkungan yang akan menjadi bersih, namun sekaligus bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat.

Di sisi lain, Sekda Pemerintah Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengatakan, sebenarnya Pemprov Bali sudah sejak tahun 2018 gencar dalam penanganan sampah, hal tersebut dibuktikan dengan Pergub Nomer 97 tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.

Sampah memang menjadi salah satu masalah yang dihadapi setiap daerah khususnya di Bali, oleh karena itu Gubernur Bali sejak tahun 2018 sudah mengeluarkan Pergub tentang sampah. Selain itu Pemprov Bali juga sudah melakukan pengelolaan sampah berbasis sumber di desa yang dituangkan dalam Peraturan Gubernur Nomer 47 tahun 2019. Dalam pengelolaan sampah di tingkat desa ini, masyarakat dihimbau untuk melakukan pemilahan sampah di rumah tangga sebelum nantinya akan di pindahkan ke TPA yang sudah dintentukan.

#kemendagri #gerakantuntaskansampah #pemprovbali