KIEV, KOMPAS.TV - Kepala kepolisian regional Kiev, Andriy Nebytov, menyebut lebih dari 1.000 warga sipil tewas akibat invasi Rusia di Oblast Kiev. Ia menyampaikan, mayat-mayat terus ditemukan di daerah yang ditinggalkan pasukan Rusia.
Mayat-mayat warga sipil ditemukan oleh warga yang kembali di rumah-rumah, ruang bawah tanah, atau sumur.
Selama 24 jam terakhir, petugas dilaporkan menemukan 48 mayat yang kemudian dibawa ke kamar mayat untuk diperiksa.
“Lebih dari 1.000 warga sipil telah tewas di wilayah Kiev akibat agresi Rusia,” kata Nebytov dikutip Ukrainska Pravda.
Baca Juga: Demi Pertahankan Wilayah dari Serbuan Rusia, Ukraina Hujani Rakyatnya dengan Bom Tandan
Nebytov menambahkan, di daerah Bucha, petugas telah menemukan lebih dari 420 mayat.
Dugaan pembantaian sipil di Bucha sendiri menyita perhatian internasional sejak awal April lalu. Seiring mundurnya pasukan Rusia, pasukan Ukraina dan jurnalis menyaksikan jejak-jejak pembantaian di daerah itu.
Nebytov menyebut sebagian besar mayat yang ditemukan memiliki luka tembak dan diduga ditembak mati.
Di lain sisi, Rusia diklaim meninggalkan jebakan berupa bahan peledak di sekitar Kiev. Pada April 2022, terdapat 12 kasus ledakan yang menyebabkan kematian atau korban luka.
Lebih dari 400 petugas kepolisian diterjunkan ke sekitar Kiev untuk menginvestigasi dugaan kejahatan perang.
Ukraina mengaku telah mewawancarai 27.000 orang mengenai dugaan kejahatan yang dilakukan pasukan Rusia.
Baca Juga: Terduga Pelaku Pembantaian Bucha Dianugerahi Penghargaan oleh Vladimir Putin
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.