KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeklaim pasukan Rusia sengaja meneror populasi sipil Ukraina. Bahkan, Rusia disebut menculik dan menyiksa tokoh masyarakat di wilayah yang didudukinya di selatan Ukraina.
“Kamar-kamar penyiksaan dibuat di sana. Mereka menculik representatif pemerintah setempat dan siapa pun yang dianggap terpandang di masyarakat lokal,” kata Zelensky dikutip Associated Press, Minggu (17/4/2022).
Zelensky pun menyebut bantuan kemanusiaan ke wilayah pertempuran telah dicuri, menimbulkan kelaparan di kalangan warga sipil.
Menurutnya, di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia, pasukan Rusia membuat negara separatis dan menetapkan mata uang rubel Rusia sebagai alat tukar transaksi.
Baca Juga: Tentara Inggris yang Ditawan Rusia Disebut Akan Dibiarkan Tewas Ukraina dan Jadi Pahlawan
Zelensky juga menyinggung bombardir Rusia yang semakin intens di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina. Ia menyebut serangan di Kharkiv menewaskan 18 orang dan melukai 106 lain selama empat hari terkini.
“Ini adalah teror yang disengaja. Mortir, artileri digunakan menyerang permukiman biasa, menyerang warga sipil biasa,” kata Zelensky.
Zelensky pun meminta sanksi ekonomi terhadap Rusia ditambah, terutama di sektor perbankan dan industri energi.
“Semua orang di Eropa dan Amerika telah melihat Rusia secara terbuka menggunakan energi untuk mendestabiliasasi negara Barat,” katanya.
“Semua ini membuat negara-negara Barat harus lebih cepat mempersiapkan paket sanksi baru yang kuat,” pungkasnya.
Hal tersebut disampaikan Zelensky di tengah persiapan “tahap kedua” invasi Rusia ke Ukraina yang menargetkan kawasan Donbass.
Zelensky menduga serangan besar ke timur Ukraina akan terjadi “dalam waktu dekat.”
Baca Juga: Prajurit Ukraina Selamat dari Ruang Penyiksaan Rusia, Ungkap Kengerian Penyiksaan Tahanan
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.