Ini Alasan Tsamara Amany Keluar dari PSI, Pastikan Tak Ada Konflik Internal

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tsamara Amany memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai kader sekaligus pengurus Partai Solidaritas Indonesia atau PSI.

Sebelumnya, suara Tsamara sudah jarang terdengar sebagai politikus PSI dibandingkan pada pemilu 2014 atau Pilkda DKI Jakarta dan pemilu 2019.  

Pengumuman dirinya keluar dari partai tersebut disampaikan Tsamara Amany langsung melalui channel YouTube pribadinya.

Baca Juga: ICW Ungkap Korupsi 2021 Paling Banyak Terkait Anggaran Desa, Kemendesa Harus Ambil Langkah Kongkret

"Hari ini saya ingin membuat pengumuman yang berkaitan dengan posisi saya sebagai kader dan pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI)," kata Tsamara membuka pernyataannya yang dikutip pada Senin (18/4/2022).

"Selama 5 tahun mengabdi di PSI sebagai Ketua DPP, per hari ini 18 April 2022 saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pengurus dan kader PSI."

Tsamara menjelaskan alasan dirinya mengundurkan diri dari PSI. Menurut dia, keputusannya keluar dari PSI karena pertimbangan pribadinya.

"Saya merasa membutuhkan perjalanan baru di luar partai politik," ujar Tsamara.

Baca Juga: PSI Sayangkan Persija Tidak Dilibatkan Pada Laga Pertama di JIS, Anies Harus Beri Prioritas

Untuk saat ini, dia mengungkapkan ingin fokus mengabdi pada Indonesia melalui cata-cara lain. Salah satunya menyuarakan isu perempuan dan mengabdi untuk kepentingan perempuan.

Walaupun begitu, bukan berarti Tsamara merendahkan peran dan efektivitas partai politik atau pun PSI itu sendiri dalam membawa perubahan.

"Saya tetap percaya sebagaimana saya dulu bergabung dengan PSI, politik dan partai adalah salah satu jalan paling masuk akal membawa perubahan dalam skala besar," ujar Tsamara.