MARIUPOL, KOMPAS.TV - Pasukan Rusia dilaporkan telah mengumumkan menutup akses keluar dan masuk Mariupol pada Senin (18/4/2022).
Mereka juga dilaporkan memperingatkan warga kota yang bertahan akan disaring.
Pengumuman tersebut diungkapkan oleh Penasihat Wali Kota Mariupol, Petro Andriushchenko di Telegram.
Selain penutupan akses keluar masuk, Andriushchenko mengungkapkan akan ada pelarangan pergerakan di distrik tersebut selama sepekan.
Baca Juga: Pesan Paskah Paus Fransiskus: Dunia Menginginkan Perdamaian di Ukraina
Dikutip dari CNN, ia menegaskan berdasarkan informasi di dalam kota, setiap pria di sana akan menjadi subjek penyaringan.
Pejabat Ukraina dan Amerika Serikat (AS) telah menuduh Rusia melakukan penyaringan di area yang mereka kontrol.
Menyaring mereka secara biometric, menyita ponsel mereka, dan dalam beberapa kasus mendeportasi mereka ke Rusia meski di luar keinginannya.
Dewan Kota Mariupol menuduh penyaringan adalah bagian dari upaya yang lebih luas oleh Rusia untuk menutupi potensi kejahatan perang yang dilakukan di kota tersebut.
Baca Juga: Pasukan Ukraina di Mariupol Tolak Perintah Rusia untuk Menyerah: Pertahanan Akan Terus Dilakukan
Mariupol sendiri merupakan salah satu kota penting yang dikepung Rusia sejak penyerangan ke Ukraina, 24 Februari lalu.
Rusia mengungkapkan mereka telah menguasai kota Pelabuhan tersebut, namun dibantah oleh Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal.
Pihak Ukraina pun menegaskan akan terus mempertahankan kota itu hingga akhir.
Bahkan mereka tak menghiraukan perintah Rusia agar segera menyerah jika ingin tetap hidup.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.