Kompas TV nasional politik

Puan: Anggota DPR Harus Pantau Harga Pangan Jelang Lebaran 2022

Kompas.tv - 14 April 2022, 20:09 WIB
puan-anggota-dpr-harus-pantau-harga-pangan-jelang-lebaran-2022
Puan Maharani disebut sebagai negarawan oleh relawan Gema Puan. (Sumber: KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan kepada seluruh legislatif yang memasuki masa reses untuk memantau harga pangan di masing-masing daerah pemilihannya sebelum memasuki Lebaran 2022 nanti. 

DPR akan memasuki masa reses Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2021-2022 mulai tanggal 15 April sampai 16 Mei 2022.
 
Menurut dia, ada beberapa hal yang menjadi pokok perhatian DPR dalam melakukan fungsi pengawasan dan telah menindaklanjuti berbagai masalah yang menarik perhatian masyarakat belakangan ini.

Baca Juga: Pemprov DKI Jamin Stok dan Harga Pangan Tetap Aman di Bulan Ramadan

"Permasalahan-permasalahan itu seperti pengamanan dan pengawasan pasokan serta distribusi bahan pangan selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri, persoalan kelangkaan dan lonjakan harga minyak goreng, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), penerapan PPKM dan kesiapan menghadapi arus mudik Lebaran, persiapan penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1443 H/2022 M, serta permasalahan penipuan investasi ilegal," kata Puan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/4/2022). 

Selain persoalan itu, yang menjadi perhatian publik akhir-akhir ini, yaitu terkait rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), dan percepatan program vaksinasi dan booster vaksin Covid-19.

"Masa reses merupakan kesempatan bagi Anggota DPR RI untuk menyapa rakyat, mendengarkan keluh kesah rakyat, menjelaskan tugas konstitusional yang telah kita laksanakan, dan ikut memperkuat dan mempersatukan rakyat dalam semangat gotong royong, semangat untuk kerja bersama memajukan Indonesia,” ujarnya.

Politikus PDIP itu berharap agar pemerintah segera mengantisipasi peningkatan risiko ekonomi global akibat konflik geopolitik perang Rusia-Ukraina, serta normalisasi kebijakan moneter oleh negara-negara maju.

“Perkembangan kondisi global tersebut secara langsung telah mendorong peningkatan komoditas energi, pangan, dan komoditas lainnya yang sangat luar biasa."
 
“Kenaikan signifikan tersebut telah berimbas pada meningkatnya tekanan inflasi domestik, yang tercermin dari kenaikan harga beberapa barang-barang strategis di dalam negeri. Ditambah lagi dengan kebijakan pemerintah yang berpotensi mendistorsi pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung,” sambung Puan.

Baca Juga: BPS Gunakan Big Data: Kenaikan Harga Pangan akan Tingkatkan Jumlah Orang Miskin

Di sisi lain, Mantan Menko PMK itu mengapresiasi kerja bersama seluruh pihak yang berhasil mengendalikan gelombang ketiga pandemi Covid-19. 

Ia meminta agar pandemi ditangani dan diantisipasi dengan lebih baik, sehingga tidak berdampak berat bagi upaya pemulihan sosial dan ekonomi nasional.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x