DEN HAAG, KOMPAS.TV - Polisi perbatasan Belanda menangkap tiga warga negara Malaysia karena berusaha menyelundupkan ratusan ribu bayi belut melalui bandara Schiphol Amsterdam, Kamis (14/4/2022).
Straits Times melaporkan, pihak berwenang Belanda menyatakan, dua laki-laki dan seorang perempuan itu ditahan pada Senin (11/4). Penahanan itu dilakukan setelah petugas perbatasan di bandara menjadi curiga ketika mereka mencoba membawa delapan koper melalui keamanan bandara, dalam perjalanan menuju Malaysia melalui Portugal.
"Di dalam koper ada tas berisi air dan bayi belut," kata pengawas makanan dan barang Belanda NVWA.
"Inspektur NVWA menemukan 105 kilogram belut kaca. Itu sekitar 300.000 belut," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.
"Belut itu akan dilepaskan kembali ke perairan Belanda."
Baca Juga: Cerita Pria yang Masukkan Belut ke Dubur untuk Sembuhkan Sembelit, Belutnya Bablas, Lalu Dioperasi
Selama empat dekade terakhir, populasi belut Eropa yang terancam punah makin anjlok, turun sebanyak 99 persen di beberapa daerah, menurut angka Uni Eropa.
Belut transparan muda, yang dikenal sebagai "belut kaca", sangat dihargai mahal di Asia. Belut-belut itu dapat digemukkan di peternakan, dengan harga melebihi harga kaviar pada pertengahan tahun 2000-an.
Belanda memiliki sejarah panjang dengan belut. Di Amsterdam, penduduk setempat terkenal memulai pemberontakan kecil pada tahun 1886 setelah polisi mencoba menindak pemain lokal yang mencoba memisahkan belut yang tergantung di jembatan sambil berdiri di atas kapal.
Belut asap (yang dulunya diasap dan dijual langsung dari perahu nelayan) masih menjadi makanan lezat khas Belanda.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.