WASHINGTON, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen meminta China untuk merayu Rusia untuk hentikan penyerangan ke Ukraina.
Yellen mengungkapkan hal tersebut, Rabu (13/4/2022).
Ia juga memperingatkan bahayanya bagi Beijing, khususnya posisi mereka dalam ekonomi global jika memilih tak ikut campur.
Yellen berbicara di tengah meningkatnya frustasi dari AS dan sekutunya bahwa China telah menolak mengutuk tindakan Rusia di Ukraina.
Baca Juga: Ukraina Tangkap Politikus Pro-Putin yang Buron, Sempat Melarikan Diri saat Rusia Menyerang
Sebaliknya, kedua negara malah memantapkan hubungan khusus.
AS telah mengamati untuk melihat apakah China akan membantu Rusia menghindari sanksi dan menstabilkan ekonominya.
“Ke depan, masalah ekonomi akan semakin sulit dipisahkan dari pertimbangan kepentingan nasional yang lebih luas, termasuk keamanan nasional,” ujarnya dikutip dari New York Times.
“Sikap dunia terhadap China dan kesediaannya untuk merangkul integrasi ekonomi lebih lanjut mungkin akan dipengaruhi oleh reaksi China terhadap seruan kami untuk tindakan tegas terhadap Rusia,” katanya.
Yellen menambahkan bahwa tindakan Rusia bertentangan dengan komitmen publik China yang sudah berlangsung lama terhadap kedaulatan dan integritas teritorial.
Baca Juga: Kapal Perang Rusia Terbakar, Ukraina Mengklaim Menembaknya dengan Rudal
Ia juga meminta China menggunakan pengaruhnya dengan Rusia untuk mengakhiri perang.
Yellen juga mengatakan dampak dari penyerangan Rusia ke Ukraina membayangi ekonomi global setelah dua tahun gangguan akibat pandemi Covid-19.
Tetapi ia bersikeras bahwa AS dan sekutunya akan terus bekerja sama menghadapi Rusia dengan sanksi yang melemahkan.
“Perang antara Rusia dan Ukraina telah menggambar ulang kontur prospek ekonomi dunia,” ujarnya.
Sumber : New York Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.