Kompas TV nasional politik

Adian Napitupulu Bingung Banyak yang Takut Pemilu 2024 Ditunda: Kenapa Khawatir pada Imajinasi?

Kompas.tv - 14 April 2022, 10:24 WIB
adian-napitupulu-bingung-banyak-yang-takut-pemilu-2024-ditunda-kenapa-khawatir-pada-imajinasi
Politisi PDIP Adian Napitupulu ungkap alasan penundaan pemilu dan perpanjangan periode masa jabatan presiden tidak dapat terlaksana. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitulu mengaku bingung banyak pihak yang takut pemilu 2024 ditunda.

Padahal, menurutnya, perubahan konstitusi untuk menunda pemilu 2024 hanya bisa terjadi jika DPR dan DPD mendukung kemudian mengusulkan lewat MPR.

“Kan komposisi perubahan konstitusi itu hanya bisa terjadi kalau DPR dan DPD bertemu menjadi MPR lalu dia ubah, DPD setahu saya 100 persen nolak, jadi mau kaya apapun nggak akan bisa, nggak akan jalan, ada demo nggak ada demo nggak akan jalan,” tegas Adian Napitupulu di SATU MEJA The Forum KOMPAS TV, Rabu (14/4/2022).

“SOP-nya tidak terpenuhinya, itu yang saya bingung, ini kenapa ya? Kenapa orang jadi lebih khawatir pada imajinasinya, pada ketakutan, sementara faktanya tidak mendukung ketakutan itu, kecuali yang dikatakan faktanya mendukung ketakutan kita,” tambahnya.

Baca Juga: Adian Napitupulu Pertanyakan Big Data yang Jadi Alasan Elite Politik Tunda Pemilu

Hingga detik ini, kata Adian, fakta yang mengemuka adalah ada pansel untuk memilih KPU periode 2022-2027.

Kemudian, komposisi jumlah partai yang menolak lebih banyak ketimbang yang mendukung ditambah lagi suara DPD 100 persen tolak penundaan pemilu 2024.

“Sekian puluh menteri tidak berbicara hal yang sama dalam arti tidak bersetuju terhadap itu,” ujarnya.

Adian yang merupakan bekas aktivis mengaku tidak sama sekali melarang demonstrasi yang dilakukan mahasiswa atau elemen masyarakat lainnya, bahkan jika itu dilakukan setiap hari.

Tapi, Adian menyayangkan syarat kekhawatirannya massa demonstrasi tidak didukung oleh fakta obyektif sesungguhnya.

“Silakan saja, mau demo setiap hari juga silakan saja,” ucapnya.

Baca Juga: KPU Ajukan Anggaran Pemilu 2024 Rp76 Triliun, Hasyim Asy’ari: Ini Masih Bisa Di-review Lagi

Sebab, lanjut Adian, kenaikan BBM hanya terjadi pada jenis Pertamax yang penggunanya hanya 14 persen di Indonesia.

“Pertalite naik? Nggak!, Minyak goreng naik? Betul! BLT tidak menyelesaikan masalah, betul,” kata Adian.

“Tapi untuk memperkuat daya tahan sementara, sampai pemerintah memperbaiki keadaan sebagai bentuk pertanggungjawaban itu, itu dilakukan, ya dilakukan,” lanjutnya.

Tak hanya itu, pemerintah juga telah berupaya untuk menangkap sejumlah pihak yang melakukan pelanggaran di balik kasus minyak goreng.

“Bahwa belum selesai, ya iyalah, kan tidak semudah membalik telapak tangan,” ujarnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x