JAKARTA, KOMPAS.TV - Bagaimana ceritanya seekor sapi bisa bicara? Tentu saja ini kisah ini merupakan hal yang begitu ajaib dan sulit untuk dinalar.
Kisah sapi bisa bisa bicara ini ternyata adalah peristiwa yang benar-benar terjadi. Kisah ini sendiri diceritakan langsung oleh Rasulullah berdasarkan riwayat dari Abu Hurairah.
Abu Hurairah sendiri merupakan sahabat dekat Nabi yang nama aslinya adalah Abdullah bin Shakr. Nama Abu Hurairah adalah pemberian Nabi Muhammad sebab ia gemar memelihara kucing. Hurairah adalah kucing, sedangkan Abu artinya bapak.
Kisah sapi bisa berbicara ini yang diriwayatkan Abu Harairah ini termaktub dalam Sahih Bukhari, kitab utama yang jadi rujukan umat Islam terkait hadis Nabi. Begini kisahnya:
Dari Abu Hurairah RA dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dahulu, ada seorang lelaki berjalan sembari menunggangi seekor sapi miliknya. (dan dia pun memukuli/mencambukinya).
Maka sapi itu pun menoleh kepadanya dan berkata, ‘Aku diciptakan bukan untuk diperlakukan seperti ini. Akan tetapi aku diciptakan untuk bercocok tanam.’.”
Maka orang-orang pun berkomentar, “Subhanallah, dengan perasaan heran dan kaget, sapi bisa berbicara?”
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya aku mengimani -meyakini kebenaran- hal itu, demikian juga Abu Bakar dan Umar.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: 11 Ramadan, Kisah Wafatnya Khadijah Istri Nabi Muhammad
Itulah kisah seekor sapi bisa bicara yang dikisahkan Rasulullah. Konteks Nabi mengisahkan peristiwa itu adalah ketika berbicara soal menghargai binatang dan bagaimana menempatkan sesuatu dengan tepat, termasuk urusan dengan binatang.
Dalam buku Hakekat Tasawuf (Qisthi Press 2005, Hal.31) yang diterjemahkan oleh Afrizal Lubis dkk, dikisahkan, hadis di atas termasuk yang masyhur dikisahkan terkait atsar atau jejak-jejak para sahabat Nabi.
Jadi, ketika mengisahkan perihal sapi bisa bicara itu, para sahabat Nabi melingkar usai salat subuh dan Nabi lantas mengisahkan beberapa peristiwa ajaib yang mungkin susah dinalar.
Hal ini sebagai bentuk pelajaran tentang zalim yang dikatakan oleh sapi bicara tersebut. Zalim adalah menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya.
Dalam hadits tersebut, ada hikmah yang bisa diambil yaitu bahwa sapi adalah binatang ternak yang cocok untuk bertani. Dan memberikannya tugas yang berat, adalah hal yang menyiksa.
Selain itu, kisah ini bagi para sahabat sekaligus meneguhkan iman kepada Allah SWT. Hadis yang menunjukkan bahwa bagi Allah mampu membuat segala hal yang di luar nalar menjadi sesuatu yang mungkin terjadi.
Hadis yang menunjukkan betapa besar kekuasaan Allah, sehingga Allah pun mampu membuat binatang bisa berbicara.
Seagaiamana firman Allah: “... Sesungguhnya Allah itu Maha berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. al-Baqarah: 20).
Wallahu A’lam bisshowab.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.