MANILA, KOMPAS.TV - Hujan deras sepanjang akhir pekan lalu menimbulkan banjir bandang dan tanah longsor di berbagai titik di wilayah tengah dan selatan Filipina. Per Senin (11/4/2022), otoritas setempat menyebut 25 orang tewas akibat bencana ini.
Otoritas menerima laporan hampir 200 titik banjir di berbagai daerah tengah dan selatan Filipina. Bencana membuat sekitar 30.000 keluarga telantar, sebagian di antaranya ditampung di kamp pengungsian darurat.
Salah satu daerah dengan dampak terparah adalah Kota Baybay, Provinsi Leyte. Sebanyak 22 warga di empat desa tewas akibat tanah longsor sepanjang Minggu (10/4) dan Senin (11/4).
Baca Juga: Ketahuan Liburan Usai Daerahnya Dilanda Banjir yang Tewaskan 134 Orang, Menteri Jerman Ini Mundur
Menurut kepala kepolisian setempat, Letkol Joemen Collado, setidaknya enam orang masih hilang karena longsor dan keberadaannya masih dicari.
“Di suatu desa, tanah longsor terjadi dan korban-korban lain, sayangnya, juga disapu oleh gelombang banjir. Sedikitnya ada enam orang hilang, tetapi bisa jadi lebih banyak,” kata Collado kepada radio DZBB via Associated Press.
Sementara itu, tiga warga lain tewas di Provinsi Davao de Oro dan Davao Oriental.
Filipina sendiri dilanda sekitar 20 badai dan angin topan setiap tahunnya, kebanyakan saat musim hujan. Namun, beberapa tahun belakangan, sejumlah badai juga terjadi saat musim kering yang terik.
Baca Juga: Tidak Hanya Nias Selatan, Gempa M 6,4 Juga Terjadi di Filipina Selang Beberapa Menit
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.