YERUSALEM, KOMPAS.TV - Pasukan Israel kembali menembak mati seorang warga Palestina. Hal tersebut disampaikan Kementerian Kesehatan Palestina pada Senin (11/4/2022) pagi waktu setempat. Insiden ini diketahui terjadi pada Minggu (10/4) malam.
Penembakan itu berarti Israel telah membunuh empat warga Palestina pada Minggu (10/4) hingga Senin (11/4/2022), seiring meningkatnya kekerasan Israel-Palestina selama bulan Ramadan.
Otoritas kesehatan Palestina mengidentifikasi korban tewas bernama Muhammad Ali Ahmad Ghoneim, seorang pria berusia 21 tahun. Ia ditembak di dekat kota Bethlehem, Tepi Barat.
Militer Israel mengeklaim pria itu melempar bom molotov ke sebuah kendaraan Israel pada Minggu (10/4) malam. Aparat pun meresponsnya dengan tembakan fatal.
Baca Juga: Pasukan Israel Menembak dan Bunuh Dua Warga Palestina, Satu di Antaranya Perempuan
Sebelumnya, kantor berita Wafa melaporkan bahwa Muhammad Zakarna, remaja 17 tahun juga meninggal dunia pada Senin (11/4) usai terkena peluru aparat Israel di Jenin, Tepi Barat pada Minggu (10/4).
Militer Israel pada Minggu (10/4) juga menembak mati dua perempuan Palestina. Israel mengeklaim salah satunya menusuk seorang polisi di Hebron, Tepi Barat. Namun, satu perempuan lain diketahui tidak bersenjata.
Aparat Israel menyebut perempuan tak bersenjata itu mengabaikan tembakan peringatan saat ia berjalan menuju pos pemeriksaan di dekat Bethlehem.
Israel meningkatkan aktivitas militer di Tepi Barat menyusul sederet insiden kekerasan beberapa pekan belakangan. Insiden-insiden penyerangan oleh warga Palestina menewaskan 14 orang Israel sejak Maret lalu.
Pada Senin (11/4), militer Israel mengaku telah menangkap 13 warga Palestina yang diduga terlibat aktivitas kelompok milisi di Tepi Barat.
Insiden kekerasan meningkat di sekitar wilayah yang diduduki Israel sejak Maret lalu, dikhawatirkan memanas pada bulan Ramadan.
Pada bulan Ramadan tahun lalu, sederet insiden kekerasan memanas hingga terjadi perang 11 hari antara Israel lawan kelompok-kelompok milisi Jalur Gaza.
Israel pun berupaya mencegah eskalasi dengan menerjunkan lebih banyak aparat di wilayah Palestina. Namun, Israel dituding menggunakan kekuatan berlebihan dalam menghadapi warga Palestina.
Menyusul terbunuhnya seorang perempuan tak bersenjata di dekat Bethlehem, misi diplomatik Uni Eropa untuk Palestina mendesak investigasi dilakukan dan pelakunya diseret ke meja hijau.
Baca Juga: Kemlu Palestina Kecam Pernyataan PM Israel yang Tak Batasi Aksi Tentaranya
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.