Ukraina Bersiap Hadapi Pertempuran Tersulit di Timur, Zelensky: Kami Butuh Bantuan AS

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut negaranya tengah bersiap menghadapi “salah satu pertempuran tersulit” melawan Rusia di kawasan Donbass.

Hal tersebut disampaikan Zelensky seiring persiapan serangan besar Rusia ke timur Ukraina.

Sejak akhir Maret lalu, Moskow mengaku akan mengalihkan fokus invasi ke Donbass di timur Ukraina.

Berbagai pihak menduga Rusia tengah mengonsentrasikan pasukan untuk meluncurkan serangan besar.

Untuk menghalau serangan Rusia, Zelensky mengaku pihaknya butuh lebih banyak bantuan senjata.

Pasalnya, ia menduga Rusia akan membawa persenjataan “berkali-kali lipat” lebih lengkap untuk menyerbu Donbass.

“Salah satu pertempuran tersulit menunggu kami. Akan ada lebih dari satu pertempuran. Kami pikir ini akan menjadi gelombang baru dari perang ini. Kami tidak tahu seberapa banyak perlengkapan (militer) yang akan mereka libatkan, saya pikir itu akan berkali-kali lipat dibanding sekarang,” kata Zelensky kepada CBS sebagaimana dikutip kantor berita Ukrinform.

Baca Juga: Rusia Incar Donbass, Jerman: Ukraina Butuh Lebih Banyak Bantuan Persenjataan Berat

Dalam kesempatan terpisah, Zelensky mengklaim Rusia telah menyiapkan puluhan ribu pasukan dan perlengkapan militer berjumlah besar untuk meluncurkan serangan ke Donbass.

Karenanya, Zelensky meminta negara-negara Barat mengirimkan lebih banyak senjata sesegera mungkin.

Menurut Zelensky, bantuan-bantuan itu pun akan krusial, khususnya bantuan dari Amerika Serikat (AS).

“Saya yakin 100 persen dengan rakyat dan angkatan bersenjata kami, tetapi saya tidak yakin bahwa kami akan mendapatkan semua (bantuan militer) yang kami butuhkan,” kata Zelensky.

“Saya butuh lebih banyak bantuan. Saya tidak tahu apakah saya berhak mengatakan itu, saya tidak punya pilihan lain. Fakta bahwa AS membantu sangat banyak benar belaka,” tuturnya sembari mendesak Washington mengirimkan bantuan lebih banyak dan lebih cepat.

Baca Juga: Slowakia Bantah Rudal S-300 Bantuannya untuk Ukraina Dihancurkan Rusia di Dnipro